Gelar Rapimnas, BM PAN Soroti Isu Radikalisme Hingga Ekonomi
jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (DPP BM PAN) menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) di Jakarta Selatan pada 28 sampai 29 November 2019. Rencananya, banyak agenda yang akan dibahas dalam rapimnas baik mengenai Kongres PAN maupun isu nasional lainnya.
Sekretaris Jenderal BM PAN, Achmad Qayyimel Alofi mengatakan rapimnas ini tujuannya konsolidasi organisasi untuk menyatukan seluruh barisan BM PAN demi menjaga kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) dalam berbagai dinamika politik, baik internal maupun eksternal.
"Sikap BM PAN terhadap Kongres PAN yang digelar Maret tahun 2020, adalah tetap pada semangat menegakkan kehormatan partai yang searah dengan cita-cita dan harapan pendiri partai, ayahanda Amien Rais. Dalam rangka mewujudkan cita-cita sosial PAN," kata Alofi melalui keterangannya di Jakarta, Rabu (27/11).
Di samping itu, Alofi mengatakan BM PAN akan menyoroti tiga hal dalam rapimnas nanti yakni soal deradikalisasi, reformasi birokrasi dan penyelesaian terhadap stagnasi ekonomi.
Soal deradikalisasi, kata dia, pemerintah harus menjelaskan secara adil terminologi radikalisme. Sehingga, jangan sampai deradikalisasi ini hanya dialamatkan ke kelompok agama atau khalaqah agama dan pada akhirnya umat atau kelompok agama tertentu tidak nyaman dalam menjalankan aktivitas keagamaan.
"Karena, setiap saat merasa diintai oleh aparat dengan tudikan radikalisme atau identik dengan simbol-simbol radikalisme yang dilabelkan," jelas dia.
Selanjutnya, Alofi mengatakan BM PAN meminta pemerintah lebih fokus pada fungsi pelayanan birokrasi dan prestasi serta prestasi melalui penyerapan anggaran yang produktif.
"Ini lebih baik ketimbang ikut bermain-main dalam teori konspirasi," katanya.