Geliat Negeri Tulehu setelah Dinobatkan sebagai Kampung Sepak Bola
Satu Rumah Satu Bola, Tugu Peluru Jadi Tugu BolaKampung Tulehu sebenarnya memiliki tiga lapangan sepak bola. Dua lainnya adalah Lapangan Hurnala dan Darusalam. Namun, dua lapangan itu tidak standar. Kondisinya apa adanya.
Di sisi lain, Tulehu punya tiga sekolah sepak bola (SSB). Yaitu, SSB Tulehu Putera, Maehanu FC, dan Hurnala FC. Setiap SSB memiliki seratus siswa dari kelompok umur yang berbeda.
Kiprah mereka cukup baik di Maluku. SSB Maehanu FC, misalnya, belum lama ini keluar sebagai juara Piala Danone wilayah Maluku dan Maluku Utara. Mereka akan bermain dalam putaran nasional di Jakarta, Juni mendatang.
’’Sukses ini tidak lepas dari predikat kami sebagai kampung sepak bola,’’ kata Abdulrahman Ohorela, 40, pelatih SSB Tulehu Putera.
Menurut dia, warga Tulehu kini semakin bersemangat bermain bola. Para orang tua ramai-ramai mengantarkan anak mereka untuk berlatih di lapangan. ’’Ini adalah salah satu efek status kami sebagai kampung bola,’’ ujarnya.
Raja Tulehu Alibaba Tawainela juga tidak mau tertinggal dalam memajukan sepak bola di negerinya. Raja adalah sebutan untuk kepala desa di sana. Namun, seperti halnya raja di sebuah kerajaan, raja di Tulehu juga turun-temurun.
Sebagai tetenger bahwa desa yang dipimpinnya adalah kampung sepak bola, Alibaba mulai tahun ini menyelenggarakan Piala Raja Tulehu. Kejuaraan yang akan diselenggarakan pekan depan itu diikuti 16 klub dari beberapa daerah di Maluku Tengah.
’’Ini akan menjadi event tahunan. Rencananya, tim-tim dari seluruh Maluku ikut,’’ kata Alibaba saat ditemui di rumahnya yang asri.