Gelombang Besar, Bangkai AirAsia Diduga Berpindah-pindah
jpnn.com - PANGKALAN BUN – Kondisi cuaca buruk dan arus kencang di laut mengiringi pencarian yang digeber Badan SAR Nasional beserta instansi lainnya.
Keadaan ini mempersulit proses evakuasi. Ada dugaan posisi bangkai pesawat AirAsia QZ8501 berpindah-pindah. Ini karena gelombang besar tak hanya di permukaan.
Direktur Operasi Basarnas, Marsma SB Supriyadi mengungkapkan arus di dalam laut juga kencang. Hal tersebut yang mengakibatkan posisi pasti bangkai pesawat tidak dapat diketahui.
"Arus laut tidak tau sederas apa. Kerangka kapal ditarik arus dan jaraknya ini yang kita belum tahu. Pesawat belum ketemu," tutur Supriyadi di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Jumat (2/10).
Sebenarnya tim gabungan yang beroperasi di sekitar titik pencarian sudah mendeteksi benda metal. Penemuan terjadi setelah banyak korban mengapung yang diangkut ke kapal. Tim kemudian memusatkan pencarian di sekitar lokasi jenazah yang terapung.
Memang ada benda metal terdeteksi, namun setelah dilakukan pemeriksaan ternyata temuan itu bukan bagian pesawat AirAsia QZ8501.
"Jadi deteksi bawah laut ada beberapa yang sudah sampaikan temukan metal. Tapi setelah dibuktikan bukan. Detekesi adanya metal dan benda di bawah laut oleh robot akan sorot sebuah kamera bahwa itu betul kerangka AirAsia atau tidak," jelas Supriyadi, seperti diberitakan Indopos (Grup JPNN).
Meski belum ditemukan titik pasti, operasi bawah laut masih terus dilakukan. Terlebih ada alat pendeteksi sonar yang diperbantukan oleh Singapura kepada tim gabungan. Alat itu datang kemarin (1/1/2015) dan sudah mulai dioperasikan.