GEMPAR! Kampus IPB Diserang Hepatitis A, Satu Mahasiswa Meninggal
”Diduga karena masalah kebersihan lingkungan dan makanan. Selain itu, Desember ini kan sedang peak semester, jadi dugaan kami mereka kurang memperhatikan konsumsi makanannya. Kami sudah membentuk pokja untuk menelusuri hal ini bersama dengan dinkes,” tuturnya.
Selain itu, pihak IPB dan Dinkes telah membuka pelayanan pemeriksaan bagi mahasiswa sejak Jumat (11/12). Dari 300 mahasiswa yang diperiksa intensif, 11 diantaranya dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut.
Terkait mahasiswa meninggal, Direktur Kemahasiswaan IPB Sugeng Santoso menolak hal tersebut dikaitkan dengan KLB ini. Menurutnya, kasus meninggalnya mahasiswi bernama Senna, Fakultas Kehutanan itu karena penyakit hepatitis B.
Almarhum meninggal di Medan setelah sempat mendapatkan perawatan medis selama empat hari di RS Karya Bhakti Pertiwi. Dia dipulangkan ke kampung halaman atas permintaan orang tua.
Ditemui dalam kesempatan sama, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan, Dinkes Kabupaten Bogor, Kusnadi menjelaskan, ada beberapa faktor penularan penyakit ini. Salah satunya fecal oral. Oleh karenanya, pihaknya telah menelusuri rantai penularan ini apakah terjadi dalam satu fakultas, satu kosan, satu asrama atau satu tempat makan.
”Kalau untuk tempat makan kan kadang ada yang kurang bersih ya nyucinya. Untuk sementara, kami himbau untuk pintar-pinta memilih tempat makan. Atau kalau tidak bungkus aja makannya, jadi alat makan tidak sama,” paparnya.
Outbreak ini tentu menimbulkan kecemasan pada mahasiswa lainnya. Salah satunya, mahasiswa pasca sarjana Nur Izza.
Perempuan berkerudung itu mengaku sempat was-was bahkan parno. Setelah kabar tersebut mencuat, ia bersama teman-temannya langsung memilih membungkus makanan yang dibeli ketimbang makan ditempat. Ia pun mulai memasak dan membawa bekal untuk ke kampus. ”Agak takut juga sih. Sekarang bawa alat makan sendiri sama desinfektan untuk tangan juga kemana-mana,” tuturnya.