Gen Z Penentu Keberhasilan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia
“Unika Atma Jaya sebagai universitas yang mengedepankan kualitas pendidikan, sangat mendukung keberlangsungan forum ini. Semoga ke depannya Unika Atma Jaya dapat berkembang menjadi hub “penghubung” adik-adik muda, para calon insan humas yang mumpuni,” kata Dr. Agustina yang juga dosen di Program Studi Farmasi Unika Atma Jaya.
Acara Recon PR 2024 yang digelar Perhumas Muda Jakarta raya merupakan bagian dari rangkaian Road to World Public Relations Forum (WPRF) yang akan berlangsung 19-22 November 2024 di Bali. Perhumas ditetapkan oleh Global Aliance dan untuk pertamakali menjadi tuan rumah bagi perhelatan internasional tersebut.
Diskusi berlangsung dalam dua sesi itu menyoroti peran penting Generasi Z dalam mendorong perubahan positif melalui public relations (humas) dalam mendukung prinsip-prinsip SDGs (Sustainable Development Goals).
SDGs menuntut sektor korporasiuntuk bertindak secara bertanggung jawab mengedepankan kegiatan pembangunan, investasi, atau bisnis yang berkelanjutan di sektor lingkungan, sosial dan tata Kelola (ESG).
Sesi pertama menampilkan dua narasumber handal dibidangnya, yaitu Sari Soegondo, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Public Relations (APPRI), dan Maria Advenita Gita Elmada, Lecturer of Communication for Sustainable Development di Universitas Multimedia Nusantara.
"Kita punya tugas untuk memberdayakan orang lain juga supaya bisa berkomunikasi dan mencapai tujuan bersama. Itulah super power kita, kemampuan komunikasi untuk membuat orang lain juga bisa berbicara dan bertindak dalam mencapai sasaran SDGs," kata Maria Advenita.
Di lain pihak, Sari Soegondo, menekankan bahwa SDGs itu bukan sekadar slogan, tapi sebuah kerangka pembangunan yang terintegrasi dalam pembangunan nasional. Sumber daya alam semakin langka, dan pembangunan yang berkelanjutan menjadi keharusan untuk masa depan.
“Salah satu agenda SGD’s mengusulkan adanya SDG ke-18: "Communication for All' yang mana perlu ada pihak yang mengomunikasikan apa yang menjadi kebutuhan kita, karena masih banyak orang yang tidak bisa menyuarakan aspirasinya,” kata Sari.