Generasi Muda Diminta Tak Alergi Pancasila
jpnn.com, MAKASSAR - Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono menegaskan pentingnya peran pemuda untuk melindungi karakter bangsa dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia.
Nilai-nilai seperti Pancasila, Kebhinnekaan dan NKRI harus dipertahankan di tengah derasnya paham-paham dan kelompok-kelompok yang ingin mengubah dasar negara dan falsafah kebangsaan tersebut.
"Pemuda saat ini merupakan salah satu garda terdepan bangsa untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan para pemuda yang memiliki karakter yang teguh untuk terus merawat keutuhan dan kedaulatan bangsa dari ancaman paham radikal, antiNKRI dan kelompok-kelompok yang alergi terhadap Pancasila," kata Diaz saat menjadi keynote speech dalam acara Dialog Kebangsaan Ikatan Pemuda Alumni Lembaga Ketahanan Nasional (IPAL) Sulawesi Selatan di Hotel Remcy, Makassar.
Acara IPAL ini dihadiri ratusan mahasiswa, pemuda dari berbagai elemen organisasi kemasyarakatan dan unsur-unsur Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Karenanya, Diaz menambahkan, pemuda hendaknya mulai fokus memperjuangkan kualitas, tidak hanya kuantitas dalam mengisi demokrasi Indonesia yang sudah hampir dua puluh tahun bergulir pascareformasi.
Diaz, yang juga alumnus Lemhannas PPRA 49 tahun 2013, mengungkapkan, bangsa Indonesia sudah seharusnya mulai berpikir lebih dalam tentang esensi demokrasi dan tidak lagi hanya berkutat dengan prosedur-prosedur demokrasi atau procedural democracy.
Dengan demikian, pemuda bisa menggunakan demokrasi sebagai instrumen untuk mewujudkan tujuan-tujuan bangsa sebagaimana tercantum dalam Preambule UUD ’45.
Dia mengingatkan, pemuda berperan penting dalam perubahan sejarah bangsa. Sebagai contoh, Jendral Sudirman menjadi panglima besar saat berusia 29 tahun.
Kemudian Sultan Hasanuddin mulai bertakhta di Gowa pada umur 22 tahun.
Peran pemuda di masa depan pun akan tetap besar, mengingat Indonesia akan menikmati bonus demografi sampai tahun 2030-an.