Generasi Muda Harus Jadi Pelopor Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
jpnn.com, JAKARTA - Generasi muda Indonesia harus menjadi pelopor dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sehingga persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga dalam wadah NKRI.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI usai memberikan ceramah pada acara Simposium 72 Tahun Kemerdekaan RI dengan tema “Bangkit Bergerak, Pemuda Indonesia Majukan Bangsa” di Gedung Mawar Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (14/8).
Dalam seminar ini hadir 603 orang dari Organisasi Pemuda, Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Relawan dan Aktifis.
Menurut Panglima TNI, berdasarkan sejarah dan antropologi budaya, bangsa Indonesia termasuk para pemudanya merupakan kumpulan kesatria dan patriot. Bangsa Indonesia pasti utuh dan tidak mungkin terpecah-pecah selama para pemudanya mengamalkan Pancasila.
“Mari kita bersama-sama mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam sendi kehidupan, sehingga generasi muda ikut berperan dalam menjaga ke-Bhinneka Tunggal Ika-an serta persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya.
Lebih lanjut, Jenderal Gatot menyampaikan bahwa negara asing sangat berkepentingan untuk melemahkan persatuan dan kesatuan Indonesia agar mereka dapat dengan mudah memecah belah negeri ini melalui intoleransi. Isu intoleransi dinilai sangat tepat untuk mengadu domba bangsa Indonesia yang jumlah penduduknya besar, negara kepulauan terbesar dengan 17 ribu Pulau, 34 Provinsi, 714 Suku dan 1.100 bahasa lokal.
“kita harus sadari bahwa Indonesia merupakan negara besar dan kuat,” ujarnya.
“Saat ini, benih-benih intoleransi sudah mulai dirasakan dan yang pasti didesain oleh pihak asing. Intoleransi merupakan cara untuk memecah belah Indonesia guna menguasai sumber daya alam yang melimpah. Inilah yang sekarang dihadapi bangsa Indonesia,” ucap Panglima TNI.