Genjot Pendidikan Karakter, Sekjen PDIP Berdiskusi dengan Mendikbud Jepang
jpnn.com, TOKYO - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menggelar pertemuan dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi Jepang Yoshimasa Hayashi di Tokyo, Selasa (29/8) pagi waktu setempat. Pertemuan itu merupakan salah satu rangkaian agenda dalam kunjungan Hasto di Jepang setelah sebelumnya mengunjungi kantor pusat Partai Demokratik Liberal (LDP), Senin (28/8).
Sebagaimana siaran pers DPP PDIP, Hayashi yang juga politikus LDP mendatangi hotel tempat Hasto menginap. Dalam pertemuan sembari sarapan itu, Hasto didampingi Kepala Balitbang PDIP Heri Akhmadi dan anggota FPDIP DPR Daniel Tobing.
Hasto dan Hayashi memiliki kesamaan pandangan tentang perlunya pembentukan karakter dilakukan sejak dini, bahkan dimulai dari tingkat pendidikan taman kanak-kanak. Hasto mengawali pembicaraan dengan mengungkapkan kekagumannya terhadap budaya gotong royong dan etos kerja masyarakat Jepang.
"Sistem pendidikan Jepang sukses membangun kultur masyarakatnya. Kepada kami, Ibu Megawati Soekarnoputri banyak memberikan referensi terkait etos kerja yang tinggi rakyat Jepang, termasuk kreativitas dan nilai-nilai kejujuran di dalamnya," tutur Hasto dalam pertemuan yang juga di hadiri Duta Besar RI untuk Jepang Arifin Tasrif itu.
Menurut Hasto, jiwa kegotongroyongan masyarakat Jepang masih terlihat ketika peristiwa tsunami di Fukushima. Bencana alam yang terpicu gempa bumi pada 11 Maret 2011 itu mengakibatkan krisis Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima.
Di Indonesia, sambung Hasto, budaya gotong royong juga merupakan elemen penting. Proklamator RI Bung Karno sebagai pendiri bangsa selalu mengingatkan tentang pentingnya kegotongroyongan sesama anak bangsa sebagai esensi Pancasila.
Kini, kata Hasto menjelaskan, Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo sedang menggalakkan revolusi mental. Program itu sebagai upaya membangun karakter manusia Indonesia.