Genjot Pendidikan Karakter, Sekjen PDIP Berdiskusi dengan Mendikbud Jepang
Hasto juga menyampaikan rencana penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) tentang kerja sama antara PDIP dengan LDP. Rencana itu merupakan buah kesepakatan dalam pertemuan antara Hasto sengan Sekjen LDP Toshihiro Nikai.
PDIP dan LDP akan menjalin kerja sama dalam pendidikan kader, serta pertukaran program kerja antar-kepala daerah dari kedua partai yang sama-sama berkuasa di negeri masing-masing itu. Rencananya, penandatanganan MoU akan dilakukan pada peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-60 hubungan Indonesia-Jepang.
"Aspek kebudayaan ini yang akan dikembangkan PDI Perjuangan untuk menyambut peringatan 60 tahun hubungan kedua negara," ungkap Hasto.
Sedangkan Heri Akhmadi dalam pertemuan itu menyinggung soal sebuah universitas di Jepang yang membuka pusat studi tentang Bung Karno. "Pusat Kajian Bung Karno ini sangat penting dan makin memperkuat pemahaman sejarah yang benar terhadap Bapak Bangsa Indonesia," kata politisi senior PDI Perjuangan ini.
Sedangkan Hayashi mengatakan, Jepang selalu fokus pada pendidikan karakter sejak dini, terutama di tingkat pendidikan pertama hingga SMA. Namun, sejak mulai bertambahnya pasangan suami istri yang bekerja, maka pemerintah Jepang fokus mendidik karakter warganya sejak masih di taman kanak-kanak.
"Kedisiplinan itu mata pelajaran resmi di Jepang. Kami latih anak-anak untuk bekerja dalam kelompok, termasuk membersihkan ruang kelas menjadi kewajiban rutin para murid,” katanya.
Selain itu, Jepang juga sangat memperhatikan kualitas hidup anak-anak di sekolah. “Bagaimana mereka bergaul di kelas dan luar kelas dan anak-anak harus belajar untuk hidup saling melayani," kata Hayashi.
Politikus LDP kelahiran 19 Januari 1961 itu juga menjelaskan tentang perusahaan-perusahaan di Jepang yang mengutamakan karakter dalam mencari calon karyawan. Menurutnya, calon karyawan di perusahaan-perusahaan Jepang tidak cukup hanya memiliki nilai akademik tinggi, tapi juga harus punya karakter.