Gerak Cepat, Ini Langkah Strategis Kementan Menghadapi Ancaman Krisis Pangan Global
Harapannya produksi ke depan akan cukup, tidak ada lagi impor dan bisa mencukupi semuanya dari dalam negeri.
"Sehingga kita bisa juga melakukan ekspor kelak. Itu adalah cita-cita yang sedang dikerjakan oleh Kementerian Pertanian," ujar Arief.
Menurut data terbaru dari World Food Programme (WFP), ancaman kelaparan tengah mengancam 345 juta orang di seluruh dunia, khususnya di Kongo, Afghanistan, Yaman, Sri Lanka, dan lainnya.
Oleh sebab itu, Direktur Pengelolaan Media Kominfo Nursodik Gunarjo mengatakan Kementan memiliki tugas yang sangat berat mengingat Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia.
Indonesia sebagai negara agraris dengan populasi yang lebih dari 270 juta jiwa tentunya menghadapi tantangan tersendiri juga di dalam memastikan ketersediaan dan akses pangan yang memadai bagi seluruh masyarakatnya.
Meskipun di sisi lain, Indonesia juga memiliki potensi yang sangat besar untuk jadi negara yang mandiri dalam produksi makanan.
"Mengingat ketahanan pangan termasuk ketahanan negara. Maka pemerintah harus memastikan semua masyarakatnya atau rakyatnya terjamin ketersediaan
pangannya," kata Nursodik.
Nursodik meyakini program Gerakan Akselerasi Peningkatan Produksi Pangan yang dilakukan Kementan yang kini sedang berjalan dan terus dikembangkan bisa menjadi kunci keberhasilan Indonesia untuk mengubah ketergantungan impor menjadi negara pengekspor.
Di hari kedua Forum Tematik Bakohumas ini peserta akan diajak melakukan kunjungan lapangan ke Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi (BBPSI Padi) agar dapat melihat langsung proses akselerasi produksi padi sebagai salah satu upaya membangun ketahanan pangan.