Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gerak Gerbong Mandalika Menuju Toba

Senin, 11 Agustus 2014 – 02:35 WIB
Gerak Gerbong Mandalika Menuju Toba - JPNN.COM

jpnn.com - SABTU kemarin, sehari penuh, saya praktis mengelilingi Pulau Lombok. Dari Mataram di barat, Gili Trawangan di utara, lokasi PLTU baru di timur, pembangkit hidro di tengah, dan menjelang senja tiba di Lombok Selatan: rapat dimulainya proyek Mandalika.

Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN yang mengelola BTDC Nusa Dua Bali itu, mendapat tugas membuat "Nusa Dua Baru" yang lebih besar di Lombok Selatan. Luasnya 1.200 hektare. Empat kali lebih luas dari Nusa Dua. Namanya: Mandalika.

Seusai rapat, senja sudah lewat. Saya langsung menuju pantai terindah di kawasan Mandalika, di belakang Novotel: Pantai Kuta. Saya duduk di atas pasir putih menghadap laut selatan. Deburan ombaknya mengingatkan saya pada salah satu pantai di Bali. Angin bertiup sejuk. Bulan yang mendekati purnama tampak menor di langit bersih. Seperti baru keluar dari salon.

Dua teman saya yang datang dari Bali sudah menunggu saya di situ. Menemani istri saya yang sehari penuh saya tinggal keliling Lombok.

"Pantai ini punya empat karakter," ujar Gus Marhaen, tokoh Bali yang duduk di sebelah saya. "Jenis gelombangnya seperti Sanur. Lengkung kanannya seperti Nusa Dua. Pemandangan kirinya seperti Padang Bai. Dan pasir pantainya seperti Kuta Bali," kata dia lagi. Gus Marhaen seorang seniman, pemilik universitas tertua di Bali dan baru saja membangun Museum Bung Karno di Denpasar.

Penilaiannya itu menambah keyakinan saya bahwa proyek Mandalika akan menjadi pusat turis terbaik, sejajar dengan kawasan Sanur-Kuta-Nusa Dua dijadikan satu. Memang, kalau dilihat wujudnya sekarang, kawasan Mandalika masih seperti padang gersang yang berdebu. Hotel yang besar ya baru Novotel itu.

"Tahun 1975 lalu, Nusa Dua pun ya masih seperti ini," ujar Gus Marhaen.

Proyek Mandalika seharusnya dimulai tahun 1990-an: 20 tahun yang lalu. Investornya Emaar Properties dari Dubai. Tapi, krisis ekonomi 1998 yang begitu hebat membuat Mandalika menderita. Investornya tidak hanya angkat tangan, tapi juga angkat kaki. Aset Mandalika disita BPPN. Lalu diserahkan ke BUMN.

SABTU kemarin, sehari penuh, saya praktis mengelilingi Pulau Lombok. Dari Mataram di barat, Gili Trawangan di utara, lokasi PLTU baru di timur, pembangkit

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News