Gerak Gerbong Mandalika Menuju Toba
Dua tahun terakhir ini segala macam keruwetan bisa diselesaikan. "Semua detail perencanaan juga sudah final," ujar Dirut ITDC IB Wirajaya. Dua bulan lalu semua izin sudah beres. Izin-izin sudah di tangan. Amdal sudah terbit. Bahkan, meski belum jelas apa manfaatnya, status kawasan ekonomi khusus (KEK) sudah terbit.
Maka sudah waktunya pembangunan fisik dimulai: membangun jalan utama di dalam kawasan itu. Kini PT Waskita Karya lagi menyelesaikan badan jalan: lebar 40 meter, panjang 4 kilometer. Tiga bulan lagi pengerasan jalan ini harus sudah selesai agar investor yang akan memulai proyeknya di Mandalika bisa memobilisasi peralatan dan bahan-bahan bangunan.
Dirut ITDC (ib.wirajaya@yahoo.com) memang all-out mengundang investor ke Mandalika. Yang prioritas ditawarkan adalah: farming green house solar cell (gabungan solar cell seluas 40 hektare yang di bawahnya untuk tanam sayur dan hortikultura). Hasil listriknya untuk keperluan kawasan itu sendiri. Sayur-hortikulturanya bisa untuk ekspor.
Lokasi ini ideal. Tidak jauh dari bandara. Tiap hari ada penerbangan ke Singapura. Untuk pasar Jakarta pun oke. Tujuh penerbangan langsung Lombok-Jakarta setiap hari. Ditambah sepuluh penerbangan langsung ke Surabaya.
Yang juga prioritas ditawarkan adalah pembangunan lapangan golf. Harus 18 hole dengan segala fasilitasnya, termasuk resor. Disediakan lahan 120 hektare. Lokasinya istimewa: ada pantai indahnya dan ada bukitnya. Tawaran berikutnya: theme park, convention center, hotel-hotel berbintang, dan fasilitas pendukung turisme lainnya.
Untuk itu, ITDC hanya menerima investor yang serius. Bukan spekulan. Atau pedagang izin. Yang bisa diikat dengan jadwal pembangunan yang ketat. Sebagian fasilitas itu harus selesai November 2017. Sebagian lagi paling lambat November 2018.
Itulah keputusan rapat di Mandalika Sabtu sore lalu. Kalau semua ini terwujud, Lombok benar-benar luar biasa: punya Senggigi, Gili, dan Mandalika. Setelah itu keindahan alam di sekitar Rinjani akan berkembang sendiri. Pulau-pulau terindahnya di lepas pantai timur tinggal tunggu giliran. NTB bukan lagi sekadar Nusa Tergantung Bali.
Yang penting: ada listrik.