Gerakan Bagimu Negeri Usung Semangat Nasionalisme
“Dalam aplikasinya, pendekatan komunikasi bersifat tidak eksplisit dan doktrin. Sifatnya implisit dan inspiratif dengan pendekatan kekinian yang memotivasi dan mengundang partisipiasi aktif publik untuk membumikan pancasila dan ikut menjaga ketahanan nasional, " cetus Arief yang juga ketua Dewan Pengawas TVRI.
Praktisi Radio sekaligus Ketua Dewan Pengawas RRI, Mistam menambahkan, implementasi dari gerakan ini bersifat inklusif. Logo dan tagar serta bentuk komunikasi dan aktivitas bisa beradaptasi dengan berbagai kreativitas. Sehingga bisa disesuaikan dengan berbagai tema hari besar nasional dan kebijakan yang ada. Sepanjang sesuai tujuan di atas.
Dalam praktik konsep penta helix, gerakan ini akan dimotori unsur ABGCM yaitu unsur Media, Community (Komunitas), Government (pemerintah pusat dan daerah), pelaku bisnis, swasta, BUMN, BUMD dan akademisi. Inisiatif awal, akan diambil Lembaga Penyiaran Publik LPP RRI dan TVRI.
Kedua lembaga ini akan aktif melakukan berbagai aktivitas pemberitaan, iklan layanan masyarakat, talkshow, program edukasi dan hiburan yang mengacu pada tujuan gerakan. Semua elemen media swasta, pemerintah pusat dan daerah, organisasi masyarakat, perusahaan swasta bisa berkontribusi aktif dalam kegiatan ini.
Bentuknya bisa bervariasi, misalnya saat hari besar nasional seperti momentum Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2019. Dapat dilakukan berbagai variasi aktivitas dan iven. Misalnya, upacara bendera, menyanyikan lagu nasional, baca puisi, mengheningkan cipta sejenak, melakukan flash mob dan aneka kegiatan kreatif lainnya.
Semua aksi nyata publik ini, diharapkan membangkitkan kembali semangat bela negara dan implementasi nilai nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat.
Brigjen Budi Pramono dari Dewan Ketahanan Nasional menambahkan, “Gerakan Bagimu Negeri ingin menyadarkan kita semua akan pentingnya menjaga nilai nilai Pancasila dan mari berbuat sesuatu untuk ketahanan nasional NKRI”. (esy/jpnn)