Gerakan Tangan Bantu Anak Cepat Belajar
jpnn.com - Menggerakkan tangan pada anak-anak tak hanya berguna saat mereka akan membuat garis atau menulis. Tapi, dengan anak-anak sering menggerakkan tangan untuk digunakan sebagai isyarat, kegiatan ini bisa meningkatkan kemampuan belajar mereka.
Penelitian yang dipublikasikan dalam journal Developmental Psychology menunjukkan bahwa anak-anak prasekolah dan TK yang secara alami menggerakkan tangan mereka untuk menunjuk sesuatu atau memperlihatkan apa yang mereka coba lakukan, memiliki kontrol diri, kemampuan berkomunikasi, dan kematangan kognitif yang lebih baik.
Kesimpulan tersebut didapat para ilmuwan setelah menguji anak-anak yang diperintahkan memilah benda sesuai dengan perubahan kriteria. Bahkan, pada orang dewasa, akan sulit untuk berpindah dari satu obyek ke obyek lain karena otak mengotomatisasi beberapa aspek belajar untuk mengoptimalkan efisiensi.
Setalah mempelajari sesuatu, tantangannya yaitu bagaimana mengingat pelajaran itu serta terhambatnya respons refleksif yang dilakukan. Oleh karena itu, dengan mengembangkan kebiasaan respons refleksif melalui pergerakan tangan, akan mempermudah anak-anak untuk mempelajari sesuatu.
Pada percobaan tersebut, 41 anak usia dua sampai enam tahun harus menempatkan kartu di nampan. Dalam satu putaran, mereka harus mencocokkan gambar kelinci biru atau merah dengan warna perahu. Kemudian mereka harus mengurutkan kartu berdasar obyeknya.
Pada tes lainnya, anak-anak harus membedakan beruang kuning besar dan kecil dari segi ukuran dan posisi gambar pada kartu. Selama tes dilakukan, secara naluriah anak-anak menggunakan gerakan tangan untuk membimbing mereka.
Gerakan memutar tangan dilakukan untuk melihat orientasi arah gambar beruang pada kartu. Selain itu, saat merasa melakukan hal yang tepat, mereka akan menempelkan ujung telunjuk dengan ibu jari hingga membentuk lambang 'OK'.
"Studi kami menunjukkan bahwa isyarat tangan bisa membantu anak-anak untuk berpikir," kata penulis utama studi dan profesor psikologi di San Francisco State University, Patricia Miller, seperti yang dilansir laman Times, Rabu (18/9).