Gereja Katedral Bandung Berangkatkan 200 Jemaat Katolik Ikut Misa Paus Fransiskus di SUGBK
"Kami semua, umat katedral sangat berharga ini suatu kerinduan bagi umat-umat karena kapan lagi bisa bertemu dengan Bapak Paus. Karena dengan jauhnya Jakarta ke Roma, itu tidak memungkinkan kami bertemu dengan Bapak Paus," jelasnya.
Dia menjelaskan, jemaat yang akan diberangkatkan dipilih menyesuaikan dengan kriteria yang ada, seperti kesehatan fisik harus mumpuni, dan menyesuaikan dengan agenda dan kondisi di lapangan.
"Umat ini berdomisili di Paroki Katedral, lalu umat yang memiliki riwayat kesehatan dan fisik yang kuat. Sebab, perjalanan ini membutuhkan waktu yang sangat panjang dan situasi di sana itu mungkin tidak akan nyaman," ucapnya.
Hady mengungkapkan, dirinya merasa sangat senang bisa turut bertemu langsung dengan Paus Fransiskus. Kesempatan ini dirasakannya menjadi momentum paling berharga.
"Kami sangat bersyukur kepada Tuhan bahwa kami menjadi hamba-hambanya yang terpilih untuk bisa bertemu Bapak Paus, kami mengikuti semua rangkaian dan apapun pesan dari Bapak Paus yang akan kami laksanakan, kami teruskan kepada umat-umat yang lain di Katedral ini," terangnya.
Sementara, Pastur Kosman Sianturi menambahkan, kunjungan Paus Fransiskus merupakan kali ketiga dalam sejarah Kepausan. Pertama pada tahun 1970, kedua 1989 oleh Paus II, dan yang ketiga 2024.
"Ini penantian empat tahun. Jadi, kami juga melihat bahwa umat mau membawa ini menjadi sebuah momen yang terkait dengan kehidupan spiritual, berjumpa dengan Paus adalah kegembiraan besar bagi kami," kata Kosman.
Kunjungan Paus Fransiskus ini diartikan juga sebagai simbol kepemimpinan sentral dalam Gereja Katolik.