Gereja Sri Lanka Gelar Misa Pertama Sejak Teror Paskah
jpnn.com, KOLOMBO - Tentara bersenjata memenuhi Katedral St Lucia kemarin pagi waktu setempat, Minggu (12/5). Sekujur tubuh jemaat yang ingin masuk ke salah satu gereja terbesar di Kolombo, Sri Lanka, itu diperiksa.
Mereka dilarang membawa tas yang berukuran besar. Kendaraan juga tidak boleh diparkir di dekat gereja. Semua disterilkan.
Kemarin merupakan misa pertama yang digelar di seluruh gereja pasca serangan 21 April lalu. Perasaan waswas masih menghantui penduduk.
Pemerintah juga tak mau kecolongan untuk kali kedua. Karena itulah, pengamanan diperketat luar biasa sejak luar gereja. Semua orang yang dianggap mencurigakan akan langsung diperiksa.
BACA JUGA: Polisi Sri Lanka Sapu Bersih 140 Tersangka Teror Bom Paskah
Banyak yang trauma. Terutama mereka yang melihat langsung serangan bom bunuh diri itu. Salah satunya adalah Stephan Fernando. Ketika serangan terjadi, dia bertugas sebagai putra altar di Gereja St Anthony.
Puluhan orang tewas di gereja tersebut. Karena itu, saat ikut misa di Gereja Mother of Seven Sorrows Mater Dolorosa yang berjarak dua blok dari Gereja St Anthony, dia masih cemas.
"Sekarang saya merasa lebih baik karena telah menerima komuni," ujar dia setelah kebaktian berlangsung.