Gerindra Diprediksi tak Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024
jpnn.com, JAKARTA - Pemilihan Presiden 2024 masih sangat jauh, empat tahun lagi. Namun, dari peta politik yang berkembang, terutama di DKI Jakarta, pertarungan opini terkesan sudah dimulai.
Lantas sejauh mana peluang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diusung Gerindra dan PKS, dua partai yang mengusungnya di Pilkada DKI 2017, bakal kembali mengusungnya di Pilpres 2024? Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi angkat bicara.
Ia menilai, peluang mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu kembali diusung Gerindra sangat kecil. Beberapa politikus Gerindra di tingkat DKI Jakarta memang terkesan membela Anies saat menghadapi gonjang ganjing penanganan banjir. Misalnya terkait sikap Fraksi Gerindra di DPRD DKI Jakarta, menolak usulan pembentukan pansus terkait banjir.
Namun, hal itu diprediksi tidak akan mempengaruhi kebijakan di tingkat pusat, karena Gerindra memiliki tokoh internal yang berpotensi kembali diusung di Pilpres 2024.
"Saya kira Gerindra akan lebih nyaman mendukung Prabowo Subianto (Ketua Umum DPP Gerindra) daripada Anies Baswedan di pilpres mendatang," ujar Ari kepada jpnn.com, Kamis (16/1).
Pembimbing program doktoral di pasca-sarjana Universitas Padjajaran ini melihat Anies berpotensi diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) nantinya.
Namun, jika melihat aturan yang ada saat ini, PKS dan PAN nantinya perlu meyakinkan partai politik lain. Pasalnya, perolehan suara sah PKS di Pilpres 2019 lalu hanya 11.493.663 suara atau 8,21 persen suara nasional. Sementara PAN 9.572.623 suara atau 6,84 persen.
Sementara presidential threshold dalam UU Nomor 7/2017 tentang Pemilu mengatur syarat partai atau gabungan partai yang boleh mengusung pasangan capres dan cawapres, harus memiliki 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah di level nasional.