Ghosn Cilukba
Oleh Dahlan IskanGhosn memang sangat frustrasi menghadapi kasusnya ini. Ia merasa jadi sandera politik industri. Kesalahannya, katanya, hanya dicari-cari oleh manajemen baru Nissan.
Intinya Ghosn harus disingkirkan. Agar rencananya untuk menyatukan Nissan-Mitsubishi-Renault tidak bisa diwujudkan.
Bahkan terasa sekali pihak Jepang ingin mempersoalkan kembali kepemilikan saham Renault di Nissan. Yang dianggap tidak imbang dengan kepemilikan saham Nissan di Renault.
Di akhir masa jabatan Ghosn di Nissan, pabrik mobil Jepang ini memang kuat sekali. Labanya naik terus. Penjualannya melejit.
Nissan lantas merasa menjadi sangat kuat. Mereka lupa bahwa Nissan hampir saja bangkrut. Sebelum kedatangan Ghosn.
Karena itu Ghosn dianggap pahlawan di Jepang --berhasil menyelamatkan Nissan. Nama Ghosn menjadi mantra di dunia manajemen. Banyak buku diterbitkan --untuk menceritakan betapa hebat CEO Ghosn.
Pun komik-komik. Tokoh Ghosn jadi sampul-sampul komik --sudah disejajarkan dengan superhero. Sampai muncullah laporan manajemen baru Nissan ke pihak berwajib di Tokyo.
Ghosn pun datang ke Tokyo. Untuk mempertanggungjawabkan apa yang ia lakukan selama menjadi CEO Nissan.