Gibran Sang Kuda Hitam Debat Cawapres
Oleh: Holy AdibDalam segmen selanjutnya, termasuk dalam menjawab pertanyaan yang disampaikan moderator dan pertanyaan cawapres lain, ia melakukan hal yang sama.
Ia melakukan itu seakan-akan untuk menepis anggapan sebagian orang bahwa ia mencontek di kertas yang terdapat di atas podium. Ia kembali menegaskan hal itu dalam pernyataan penutup debat.
Ia menyampaikan pernyataan penutup tanpa melihat kertas di podium, sedangkan Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD melihat catatan di podium.
Namun, tetap saja sebagian orang, sebagaimana yang dapat dilihat di media sosial, menganggap Gibran mampu menyampaikan visi misi tanpa contekan karena Gibran sudah menghapalnya.
Gibran juga dianggap mendapatkan bocoran pertanyaan panelis sehingga dapat menghapal jawabannya.
Tuduhan itu mudah dibantah karena Gibran tidak terlihat seperti menyampaikan hapalan. Salah satu matanya tidak melihat ke sudut kanan atas atau ke sudut kiri atas sebagai tanda bahwa ia sedang mengingat sesuatu.
Selain itu, ia tidak menggunakan embolalia (bentuk tegun), seperti hmm, anu, apa namanya, sebagai tanda bahwa ia sedang berpikir sejenak untuk melanjutkan perkataan.
Gibran menyampaikan visi misi dengan lancar dan jelas. Dari awal sampai akhir menyampaikan visi misi, ia tidak tercekat, tidak grogi, dan tidak mengalami kilir lidah.