Gigit Cucu, Anjing Kesayangan Dibunuh
jpnn.com - PANGKALAN BUN – Sejak Desember 2014 hingga kini, ternyata sudah ada lima kasus serangan anjing terhadap manusia di Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Sebelum tiga kasus serangan anjing mencuat di media massa, telah ada dua kasus serupa di Kolam.
Kasus pertama dialami Dena, putra pasangan Utin Nurul Hasanah dan Gusti Hasbolah di Desa Lalang, Kotawaringin Lama. Bocah kelas 6 SDN 1 Lalang ini digigit hingga mengalami pendarahan. Anjing peliharaan yang tiba-tiba agresif itu pun dibunuh pemiliknya.
Menurut Hairani, nenek korban, serangan tersebut terjadi di tempat tinggalnya. "Setelah digigit pada kaki kirinya dan bercucuran darah, cucu saya langsung dibawa ke Puskesmas Kolam dan mendapat delapan jahitan,” tutur Hairani di rumahnya, Jalan Nasional RT 4 Kotawaringin Hulu (Kohul). Setelah mendapat pengobatan di Puskesmas Kolam, hingga kini cucunya sehat-sehat saja.
Gusti Rajudin, kakek korban, mengatakan bahwa anjing yang menggigit cucunya itu sudah dibunuh. Sebelumnya, anjing tersebut tidak pernah berulah dan selalu patuh dengan perintahnya, baik berburu ataupun tidak. Sudah puluhan ekor rusa, kijang, atau kancil yang didapat berkat jasa anjing peliharaan dari kecil itu.
”Hari itu anjing saya memang agak aneh. Sebelum kejadian menggigit, saat saya beri makan, anjing kelihatan agak agresif, tatapannya tajam dan matanya berwarna hijau,” cerita Rajudin, Kamis (5/3).
Korban kedua yakni Wawan, warga Diung RT 7 Kohul. Dia mengaku mendapat serangan anjing gila hingga dahinya terluka, Kamis 15 Januari silam. Setelah mendapat info adanya obat antirabies di Puskesmas Kolam, dia langsung memeriksakan diri Rabu (4/3) lalu. Dirinya sempat cemas setelah ada korban jiwa akibat gigitan anjing.
Lia, istri Wawan, menceritakan bahwa kejadian berawal sekitar pukul 24.00 WIB. Saat itu ayamnya yang baru menetas terdengar gaduh. Setelah dilihat suaminya, ternyata ada anjing. Ayam dipindah ke teras rumah, namun kembali ribut karena ada anjing yang siap menyerang dengan dua kaki depannya sudah terangkat ke atas.
”Dengan keadaan panik, saya langsung mengambil galon kosong ukuran lima liter, lalu memukul anjing dan langsung dibantu suami saya dengan menendang anjing itu. Selanjutnya suami saya berjibaku dengan anjing itu kurang lebih tiga menit,” tutur ibu dua anak itu.