Gigit Cucu, Anjing Kesayangan Dibunuh
Akibat kejadian itu suaminya luka di dahi akibat gigitan anjing dan luka di siku kanannya akibat terjatuh di aspal karena menghindari serangan anjing. Setelah itu anjing ganas tersebut lari karena mendapat beberapa kali pukulan di kepalanya.
Distanak Antisipasi Wilayah Perbatasan
Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus melakukan vaksinasi antirabies di Kotawaringin Lama. Hari ini, petugas membidik anjing di Desa Palih Baru dan Ipuh Bangun Jaya, Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam).
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Perlindungan Tanaman Distanak Kobar Haryo Prabowo mengatakan, Kotawaringin Lama merupakan kecamatan yang dekat dengan Kabupaten Sukamara, kabupaten yang berbatasan dengan Kalimantan Barat. Sementara Kalbar saat ini menetapkan rabies sebagai kejadian luar biasa.
”Yang paling kita antisipasi adalah wilayah perbatasan, antara Kolam dengan Kabupaten Sukamara seperti wilayah Balai Riam dan sebagainya, mengingat Sukamara juga berbatasan langsung dengan Kalimantan Barat (Kalbar),” jelasnya.
Diakui Haryo, vaksin antirabies selama ini baru menyasar anjing peliharaan warga, sementara anjing liar belum terjangkau. Anjing peliharaan yang sudah divaksin, akan aman dari penularan rabies dari anjing liar.
”Kalau anjing liar dengan anjing warga bertemu, bisa saja menularkan melalui cakaran atau gigitan antara anjing satu dengan anjing lainnya. Dengan vaksin, mudah-mudahan virus rabies tidak menyebar,” jelas Haryo.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kobar Indrawan Sakti mengatakan, anjing liar bisa jadi merupakan anjing peliharaan warga yang dilepas. Karena mudahnya mencari makanan, anjing-anjing tersebut bersarang di hutan atau di semak-semak yang dianggap aman. Kondisi ini membuat petugas sulit untuk membedakan apakah anjing yang berkeliaran tersebut adalah anjing liar atau milik warga.
”Setelah mendengar ada korban gigitan anjing, kami langsung perintahkan agar petugas turun ke lapangan mengecek dan melakukan observasi, kami mengatisipasi supaya tidak menunggu banyak memakan korban,” jelas Indrawan Sakti.(jpnn)