Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Giliran Australia Selatan akan Perketat Pemakaian Rokok Elektronik

Rabu, 06 Mei 2015 – 10:02 WIB
Giliran Australia Selatan akan Perketat Pemakaian Rokok Elektronik - JPNN.COM

Penggunaan rokok elektronik seringkali dianggap lebih 'menyehatkan' daripada rokok biasa. Tetapi sejumlah pihak tetap khawatir dengan dampaknya. Terlebih penggunaannya kini belum terlalu diatur, seperti di negara bagian Australia Selatan.

Menteri Kesehatan untuk Australia Selatan, Jack Snelling mengatakan rokok bertenaga baterai sejauh ini masih berada di luar regulasi dan pengawasan. 

Rokok elektronik adalah perangkat yang bisa menghisap nikotin ke dalam paru-paru, lewat uap dan bukan asap seperti rokok biasanya.

"Peraturan yang melarang penjualan rokok kepada dibawah umur, merokok di tempat tertutup, promosi produk tembakau dan tampilan produk tembakau tidak berlaku bagi rokok elektronik. Karenanya komite akan melihat lebih dekat masalah ini," ujar Snelling. 

Rokok elektronik dipandang oleh banyak orang sebagai rokok alternatif yang sedikit lebih tidak berbahaya dibanding rokok biasa. Jenis rokok ini pun popular di kalangan para perokok lama yang sulit berhenti.

Giliran Australia Selatan akan Perketat Pemakaian Rokok Elektronik
Penggunaan rokok elektronik tidak berarti lebih 'sehat' daripada rokok biasa.

Di kalangan anti-merokok, rokok elektronik telah memicu kemaran karena banyak orang yang tidak tahu dampak kesehatan jangka panjang dari rokok elektronik.

Perangkat rokok elektronik memang tersedia di sejumlah toko di Australia Selatan. Tetapi, nikotin cair harus diimpor langsung oleh pengguna, karena pembatasan yang berlaku di bawah peraturan pengendalian racun.

Dewan Kanker Australia yakin sementara perangkat dianggap kurang berbahaya daripada merokok, tapi sebenarnya tetap berbahaya, karena anak-anak muda bisa kembali menganggap rokok sebagai hal yang normal.

Dewan Kanker Australia juga beranggapan celah yang ada harus diperketat, yakni soal ketersediaan rokok elektronik. Jumlah mereka yang berhenti merokok sudah cukup banyak, tetapi ketersediaan rokok elektronik ini bisa memberikan dampak sebaliknya.

Mereka pun menyayangkan semakin banyak perusahaan rokok yang berinvestasi di rokok elektronik.

Penggunaan rokok elektronik seringkali dianggap lebih 'menyehatkan' daripada rokok biasa. Tetapi sejumlah pihak tetap khawatir dengan dampaknya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News