Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Giliran Mantan PM Mesir Mengaku Disekap Uni Emirat Arab

Jumat, 01 Desember 2017 – 10:56 WIB
Giliran Mantan PM Mesir Mengaku Disekap Uni Emirat Arab - JPNN.COM
Mantan Perdana Menteri (PM) Mesir Ahmed Shafiq. Foto: Reuters

jpnn.com - Bulan lalu kawasan Timur Tengah sempat memanas karena pemerintah Lebanon menuding Arab Saudi menyekap Perdana Menteri Saad Hariri di Riyadh dan memaksanya mengundurkan diri. Kini skandal serupa kembali terjadi di kawasan penuh konflik tersebut.

Mantan Perdana Menteri (PM) Mesir Ahmed Shafiq membuat pernyataan yang mengakibatkan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) berang. Dia mengklaim tidak bisa meninggalkan negara yang dipimpin oleh Syekh Khalifa bin Zayed bin Sultan Al Nahyan itu.

Pernyataan tersebut dibuat beberapa jam setelah Shafiq mengumumkan kepada publik bahwa dirinya bakal bertarung dalam pilpres Mesir pada April.

Versi mantan pilot angkatan udara Mesir itu, dirinya dilarang meninggalkan Abu Dhabi dengan alasan yang tidak jelas. Padahal, dia sudah menyatakan akan kembali ke Mesir secepatnya untuk menggalang dukungan atas pencalonannya sebagai presiden.

Pada 2012, Shafiq pernah mengikuti pilpres melawan Mohamed Mursi. Dia kalah dan mencari suaka ke UEA. Sejak saat itu, dia belum kembali ke negaranya.

Dia menuding UEA telah mengintervensi urusan Mesir dengan menghalanginya berpartisipasi pada pilpres 2018. ”Saya menyerukan kepada para pemimpin UEA untuk menarik larangan bepergian saya,” tegasnya saat diwawancarai saluran televisi Al Jazeera.

Menteri Urusan Luar Negeri UEA Anwar Gargash langsung memberikan tanggapan atas pernyataan Shafiq. Dalam serangkaian cuitan di akun Twitter-nya, Gargash menegaskan bahwa negaranya tidak pernah menghalangi Shafiq bepergian. Dia juga menyebut Shafiq sebagai orang yang kurang bersyukur.

”Shafiq mencari suaka di UEA dan melarikan diri dari Mesir setelah hasil pilpres 2012 keluar. Kami memberikannya fasilitas dan keramahan yang luar biasa meski kami keberatan dengan beberapa kondisinya saat itu,” bunyi cuitan Gargash.

Ahmed Shafiq mengaku dilarang meninggalkan UEA hanya beberapa jam setelah mengumumkan rencananya maju pada pemilu presiden mendatang

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close