GKR Hemas: Perlu Strategi Baru Optimalisasi Pemberdayaan PPA
GKR Hemas juga mengingatkan kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk mengubah strategi dalam menjalankan program kerja yang diampunya. Perubahan yang diusulkan agar Kementerian ini ditingkatkan dari Cluster III menjadi Cluster II dan peningkatan anggaran hanya akan berkorelasi positif jika Kementerian ini mengambil strategi baru yang tepat dan efektif.
Selain itu, GKR Hemas juga meminta agar Kementerian ini secara terbuka menyampaikan permasalahan dalam kinerja, termasuk kegagalan dalam pemenuhan target pembangunan.
“Saya ingat pernah ikut pertemuan di UN, di sana pun saya agak kecewa dengan Kementerian yang hadir. Indonesia tidak pernah melaporkan kegagalannya, tapi Indonesia menuai bahwa MDGs gagal. Kita tidak perlu bohong ke Negara lain,” tegas GKR Hemas.
GKR Hemas juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama berjuang mendukung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk meningkatkan kinerjanya. “Kalau perlu Kementerian ini jangan bernama “Pemberdayaan Perempuan dan Anak”, seharusnya “Pemberdayaan Laki-laki dan Perempuan,” ungkap GKR Hemas.
“Karena perempuan itu sudah berdaya, mau diapa-apakan juga perempuan sudah berdaya. Kalau perlu menterinya jangan perempuan ya laki-laki supaya kita bisa melihat seperti apa laki-laki berjuang untuk perempuan,” ungkap GKR Hemas yang disambut tepuk tangan meriah dari peserta.
Dalam kegiatan tersebut, GKR Hemas juga mengajak seluruh peserta bekerja bersama untuk memajukan sesama perempuan sekalipun berasal dari partai politik yang berbeda.
“Perempuan Indonesia hanya akan maju jika kita semua bergerak bersama-sama, ketika anda maju, copot baju partai anda, suarakan bahwa Anda adalah perempuan Indonesia.”(adv/jpnn)