GMNI: Pemimpin Indonesia Masa Depan Harus Berpihak kepada Rakyat Kecil
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Arjuna Putra Aldino menyampaikan pemimpin Indonesia ke depan harus berpihak kepada rakyat kecil.
Untuk mewujudkan itu, GMNI tegas menolak keras setiap penggunaan politik identitas pada Pemilu 2024 mendatang karena bisa merusak keakraban kehidupan berbangsa dan bernegara.
GMNI, baik di pusat hingga di daerah menyatakan tetap akan kritis dan independen dalam menghadapi tahun politik yang akan memasuki puncaknya pada 2024 mendatang.
"Sikap ini demi terciptanya pemimpin Indonesia ke depan yang prorakyat kecil”, ungkapnya dalam rilis yang dikeluarkan dari Rumah Juang Marhaenis di Jakarta pada Minggu (27/11) sore.
Selain itu, lanjut Arjuna, pihaknya siap menjadi garda terdepan dalam “perang” terhadap politik identitas yang menurutnya sangat berbahaya dan dapat menimbulkan disintegrasi bangsa.
“Semua kader GMNI harus di garda depan berani melawan penggunaan politik identitas yang bisa merusak kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegasnya.
Sementara itu, mengenai isu adanya aksi kekerasan yang mewarnai pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke XXII yang berlangsung pada Senin (21/11) lalu di Gedung Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, Arjuna mengatakan jika hal tersebut tidak benar.
"Tidak ada kericuhan yang berujung adu fisik selama Rapimnas berlangsung. Kericuhan yang terjadi itu hanya sebatas ketegangan biasa, dinamika yang wajar, yang terbiasa terjadi di forum-forum nasional. Dan semua masih bisa terkendali dengan baik," terangnya.