Godok RUU Media, Indonesia Sasar Potongan Kue Lebih Besar dari Google Cs
Indonesia sedang menyusun rancangan undang-undang yang dapat memaksa raksasa teknologi seperti Facebook dan Google untuk bernegosiasi dengan perusahaan media untuk berbagi hasil pendapatan yang lebih adil.
Hal ini disampaikan asosiasi media Selasa (23/11) kemarin, yang menurutnya adalah sebuah langkah yang terinspirasi oleh undang-undang baru Australia yang inovatif.
Weenseslaus Manggut, ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), yang terlibat dalam penyusunan RUU tersebut, mengatakan kepada Reuters bahwa tujuan RUU ini adalah untuk memastikan pendapatan yang lebih adil untuk outlet yang menghasilkan berita dan praktik "jurnalisme yang baik".
Algoritma perusahaan teknologi besar dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap pendapatan media berita digital, dengan menentukan seberapa menonjol sebuah artikel muncul di pencarian Google atau di feed berita Facebook.
Draf tersebut, yang telah dilihat oleh kantor berita Reuters, belum masuk ke parlemen.
RUU ini menyerukan aturan untuk bernegosiasi antara perusahaan media dan perusahaan teknologi, dan juga mengharuskan perusahaan teknologi besar untuk berbuat lebih banyak untuk menyaring konten hoaks."Di bawah ekosistem saat ini, clickbait lebih menguntungkan," kata Weenseslaus.
"Sulit untuk menjaga integritas jurnalisme dalam ekosistem ini."
Undang-undang Australia sejak Maret mengharuskan Facebook dan Google Alphabet bernegosiasi dengan outlet Australia untuk konten yang mengarahkan lalu lintas dan iklan ke situs web mereka.
Indonesia sedang menyusun rancangan undang-undang yang dapat memaksa raksasa teknologi seperti Facebook dan Google untuk bernegosiasi dengan perusahaan media untuk bagi hasil pendapatan yang lebih adil
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Ahmad Sahroni Minta PPATK Jemput Bola Berantas Judol
-
Demi Keberlanjutan Usaha Kelompok Penopang Pangan Bangsa
-
Ridwan Kamil Sebut Pilkada Jakarta Saat Ini lebih Sejuk
-
Din Syamsuddin: Maafkan Paslon yang Salah Ucap Saat Kampanye
-
Program 3 Juta Rumah, Nusron Wahid Siapkan 1,3 Juta Hektare Tanah Telantar
- ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
Selasa, 05 November 2024 – 23:58 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
Senin, 04 November 2024 – 23:43 WIB - Hukum
Kementerian Komdigi Gandeng Google hingga Meta Untuk Berantas Judol
Senin, 04 November 2024 – 09:01 WIB - Smart Techno
Gemini AI Hadir di Google Maps
Sabtu, 02 November 2024 – 18:58 WIB
- Gosip
Ini Rencana Ammar Zoni Setelah Bebas dari Tahanan
Kamis, 07 November 2024 – 11:11 WIB - Pilkada
PERSEPI Dinilai Tak Objektif, Lembaga Survei Kredibel Berbondong-bondong Keluar
Kamis, 07 November 2024 – 12:16 WIB - Sepak Bola
ACL 2: Pertemuan Kedua, Lion City Sailors FC Optimistis Bisa Mengalahkan Persib
Kamis, 07 November 2024 – 11:25 WIB - Olahraga
PSSI Mengeklaim Program Naturalisasi Timnas Indonesia Berhasil
Kamis, 07 November 2024 – 12:01 WIB - Humaniora
11.631 Pelamar PPPK 2024 Tahap 1 Dipastikan Tertinggal, Ketum Honorer Minta Kebijakan Pusat
Kamis, 07 November 2024 – 15:28 WIB