Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com
Sarasehan Daring Satupena-2

Goenawan Mohammad: Penghargaan Bukan Tujuan Penulis, yang Penting Berkarya

Minggu, 22 Agustus 2021 – 23:35 WIB
Goenawan Mohammad: Penghargaan Bukan Tujuan Penulis, yang Penting Berkarya - JPNN.COM
Sastrawan sekaligus pendiri Tempo Goenawan Mohamad ketika tampil sebagai pembicara dalam sarasehan daring (Sadaring) Satupena ke-2 digelar pada Minggu siang (22/8). Foto: Flyer Satupena

jpnn.com, JAKARTA - Penghargaan kepada penulis atau penghargaan sastra bukanlah sesuatu yang penting atau utama.

Ada berbagai hal yang membuat penghargaan menimbulkan kontroversi dan polemik tidak produktif. Tetap menulis dan berkarya menghasilkan beragam tulisan bermutu, memperbaiki ekosistem kepenulisan. Itulah hal sangat penting yang perlu bersama dikembangkan, termasuk oleh Persatuan Penulis Indonesia - Satupena.

“Tidak ada ukuran yang pasti dalam penghargaan penulis, termasuk dalam sastra. Jadi, sebaiknya penghargaan terhadap penulis, mesti dilihat sebagai undangan untuk melakukan pembahasan atau discourse lebih dalam tentang karya penulis tersebut,” kata Goenawan Mohamad ketika tampil sebagai pembicara dalam sarasehan daring (Sadaring) Satupena ke-2 digelar pada Minggu siang (22/8).

Sebagian penghargaan, menurut dia, tidak berfokus pada karya namun pada sosok penulis atau pengarang. Publik bisa membaca sendiri bagaimana karya penulis yang diberi penghargaan, lalu menilai apakah penghargaan tersebut beralasan atau tidak.

Dewi Lestari, dalam pengantar Sadaring, menyampaikan posisi suatu penghargaan bagi seorang penulis.

Ibarat makanan, “Penghargaan itu seperti makanan penutup yang manis.  Ada atau tidak, bukan jadi masalah. Yang penting adalah makanan utamanya atau karya itu sendiri,” kata Dee, sapaan akrab Dewi Lestari.

Dee mengatakan penghargaan adalah dinamika dunia kepenulisan, apresiasi atas kerja keras kita sebagai penulis. Namun, seperti halnya apresiasi pembaca, maka penghargaan adalah sesuatu yang tak bisa dikendalikan penulis.

Sebaiknya, menurut Dewi Lestari, penulis fokus hal-hal yang dapat dikendalikan, yakni menjaga kualitas karyanya.

Penulis sekaligus Pendiri Tempo Goenawan Mohammad mengatakan penghargaan kepada penulis atau penghargaan sastra bukanlah sesuatu yang penting atau utama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News