Golkar Main Aman, Demokrat Rentan Ditinggal
jpnn.com - JAKARTA- Peringkat kedua pemenang pemilihan legislatif 2014, Partai Golongan Karya (Golkar) terkesan mulai bermain aman jelang pendaftaran Capres-Cawapres dimulai 18 Mei nanti.
Gerbong-gerbong kereta yang akan berangkat ke Pilpres sudah semakin tampak. Koalisi yang dipimpin pemuncak klasemen Pileg 2014, PDI Perjuangan, sudah percaya diri dengan kekuatan terkini, PDIP plus PKB dan Nasdem untuk mengantar Joko Widodo ke tujuan.
Di trek lain, ada gerbong koalisi milik Gerindra, dengan terkini merapatnya PAN dan PPP bersama kelompok yang mengusung Prabowo Subianto sebagai presiden.
Belakangan, Golkar yang paling pertama merilis calon presidennya (Aburizal Bakrie), kini malah ramai disebut akan merapat ke PDIP. Beberapa saat lalu, JPNN memberitakan Golkar melalui Wakil Bendahara Umum, Bambang Soesatyo, sudah menyepakati Jusuf Kalla maju mendampingi Jokowi.
"Rapimnas tanggal 17 untuk memperkuat dukungan kepada Pak JK. Ini saya dapat info pertemuan di Bali, detailnya saya enggak mau ngomong takut salah," kata Bambang.
Sinyal Golkar akan ke PDIP kemudian diperkuat lagi oleh pernyataan politisi Golkar Indra Piliang kepada Indopos (Grup JPNN). "Kemana arah Golkar berkoalisi, maka pilihannya adalah ke PDIP. Karena disana ada Pak JK," kata Indra.
Indra pun menerangkan kenapa partai beringin ini harus berkoalisi dengan PDIP dibanding harus ke Gerindra ataupun membentuk poros baru.
"Golkar kan juara dua. Justru aneh, Golkar juara dua, minta nomor satu (Capres) ke PDIP kan? Dan aneh juga kalau Golkar juara dua, lantas jadi nomor dua (Cawapres) di partai yang juara tiga kan? Jadi, lebih baik memperkuat saja apa yang sudah ada, dengan catatan memang ada kesepakatan Jokowi dipasangkan dengan salah satu kader Partai Golkar, yakni Pak JK," imbuh Indra.