Golkar Salah Besar, Mendukung Ahok Saja Citranya Sudah Negatif!
jpnn.com - Politikus Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menilai langkah Aburizal Bakrie (Ical) untuk mengakui kemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta, sudah tepat.
Sebab, sejumlah tokoh Golkar pun nyatanya menolak partai berlambang pohon beringin itu mendukung pencalonan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Sikap itu melanjutkan sikap yang ditunjukkan sebelumnya oleh para tokoh PG yang lain, seperti Pak JK, Mbak Titiek, Bang Fadel, dan beberapa kader lain yang memang tidak sependapat Golkar memberikan dukungannya kepada Ahok," ujar Doli kepada JawaPos.com, Kamis (20/4).
Sejak awal sudah disampaikan Doli bahwa dukungan Partai Golkar terhadap Ahok telah mengingkari dan keluar dari karakter partai yang nasionalis-religius. Dukungan Ahok itu lebih kepada memenuhi kepentingan orang per orang atau kelompok tertentu saja di DPP Partai Golkar.
"Dan sekarang sudah terbukti bahwa pilihan Golkar itu salah besar. Golkar terkena dosa politik dua kali dalam kasus ini," tegasnya.
Adapun dosa itu yakni, mereka bergeming tak mengindahkan suara yang disampaikannya maupun tokoh Partai Golkar lainnya yang memahami betul karakter, visi, dan misi partai.
"Artinya DPP telah mengkhianati ucapannya sendiri, suara Golkar suara rakyat tak lagi diindahkan," sebutnya.
Kedua, ternyata pilihan itu pun membawa kekalahan yang memalukan.
"Partai Golkar mendukung Ahok saja citranya sudah negatif karena dianggap sebagai partai pendukung penista agama. Tambah lagi sekarang juga sebagai partai yang ditinggalkan konstituen, yang sejatinya sebagai basisnya," imbuh Doli.