Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Golput di NTT Hampir Tembus 1 Juta Pemilih

Senin, 21 Juli 2014 – 03:27 WIB
Golput di NTT Hampir Tembus 1 Juta Pemilih - JPNN.COM

jpnn.com - KUPANG - Pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden telah usai. Pleno rekapitulasi perolehan suara di tingkat provinsi, Jumat (18/7) juga sudah final. Sayangnya, tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilpres 2014 justru mengalami penurunan dibanding dengan pemilihan legislatif (pileg).

Catatan KPU NTT pada pleno rekapitulasi suara menunjukkan bahwa pemilih yang terdaftar, baik dalam DPT, DPTb, DPK dan DPKTb sebesar 3.237,432 pemilih di 21 kabupaten/kota. Sedangkan yang berpartisipasi untuk memilih hanya sebesar 2.274,079 pemilih. Dengan demikian, sebanyak 963,353 pemilih tidak menggunakan hak pilih. Angka ini tentu belum termasuk dengan mereka yang tidak terdaftar sama sekali.

Ketua KPU NTT, John Depa telah mengakui hal ini usai pleno rekapitulasi suara.

"Partisipasi masyarakat dalam Pilpres 2014 menurun, dimana hanya mencapai 70,2 persen. Sedangkan partisipasi masyarakat pada pileg lalu mencapai 76,9 persen," ujar John.

Kendati demikian, dia meminta semua elemen masyarakat untuk mawas diri karena persoalan yang ada tidak semata-mata dikarenakan kurangnya sosialisasi dari KPU selaku penyelenggara.

Terkait fakta ini, pakar Hukum Tata Negara Undana, John Tuba Helan mengetengahkan beberapa alasan yang mendasari masyarakat untuk tidak berpartisipasi dalam Pilpres 2014. Faktor pertama yang paling sederhana yakni Pilpres dilaksanakan bertepatan dengan masa liburan dan masa pendaftaran untuk sekolah atau kuliah.

"Akibatnya ada yang berlibur sehingga banyak yang tidak menggunakan hak pilih karena tidak mengurus A5. Dan orang merasa bahwa kepentingan studi harus diutamakan bukan mengikuti pilpres," katanya.

Faktor kedua, kata John, yakni masyarakat sudah terbiasa dengan politik uang. Pada pileg lalu, semua caleg berusaha meraih kursi legislatif. Akibatnya mereka mempengaruhi pemilih dengan memberikan uang dan barang. Kenyataan ini justru berbanding terbalik dengan Pilpres yang dalam kenyataannya cukup bersih dari politik uang.

KUPANG - Pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden telah usai. Pleno rekapitulasi perolehan suara di tingkat provinsi, Jumat (18/7) juga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News