Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Google Mengenang Tokoh Penemu Nyamuk Demam Berdarah

Selasa, 03 Desember 2013 – 16:50 WIB
Google Mengenang Tokoh Penemu Nyamuk Demam Berdarah - JPNN.COM

jpnn.com - RAKSASA mesin pencari, Google, merayakan moment spesial untuk kembali diingat. Melalui laman Google Doodle, Selasa (3/12), Google merayakan hari ulang Dokter Carlos Juan Finlay yang ke-180 tahun. Tokoh ini dikenal sebagai penemu penyebab demam kuning atau lebih dikenal sebagai penyakit demam berdarah.

Semasa hidupnya, Carlos Finlay pernah diangkat dan bekerja pada pemerintah Kuba di tahun 1879. Pada saat itu, Finlay diminta untuk mencari tahu penyebab penyakit demam kuning yang mewabah.

Selang 2 tahun dari pengangkatannya, dokter Finlay lalu dikirim sebagai delegasi Kuba ke Konferensi Internasional kelima Sanitary di Washington DC. Dalam konferensi tersebut, Finlay menyatakan penyebab wabah demam kuning adalah nyamuk Culex fasciatus, atau lebih dikenal sebagai Aedes aegypti.

Ketika penyakit demam kuning mewabah, dewan tentara baru tiba di Kuba pada tahun 1900. Hadirnya dewan tentara itu tidak disia-siakan Finlay, dirinya berusaha membujuk penggunaan teori nyamuk vektor-nya.

Hasil Hipotesis Finlay beserta beberapa bukti lalu dikonfirmasi Ketua tim peniliti, Dr. Walter Reed dari tim dokter tentara AS. Temuan itu sekaligus membuka jalan bagi pemberantasan demam kuning dan menyelamatkan masyarakat yang hidup di kawasan Amerika Selatan, seperti Karibia , Afrika dan Amerika Serikat bagian selatan.

"Laporan doktrin dari Dr. Finlay adalah kemajuan terbesar yang dibuat dalam sejarah ilmu kedokteran," kata Jenderal Leonard Wood, yang juga merupakan seorang dokter dan gubernur militer asal Kuba.

Dokter Finlay meninggal dunia setelah mengalami kejang otak parah, yang disebabkan oleh penyakit stroke yang dideritanya. (nam/jpnn)

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close