Grand Wisata Sepakat Berdamai Soal Pembangunan Musala di Cluster Water Garden
jpnn.com, JAKARTA - PT Putra Alvita Pratama (PAP) sebagai pengembang Grand Wisata dan warga Cluster Water Garden bersepakat damai dalam penyelesaian perkara perubahan peruntukkan kavling hunian, pada 10 Maret lalu.
Kesepakatan damai tersebut tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, seperti Pengurus Besar Nahdatul Ulama (NU), Pengurus Ranting Istimewa Nahdhatul Ulama (PriNU) Grand Wisata, Tokoh Masyarakat dalam Forum Komunikasi Warga Grand Wisata (FKWGW), Dewan Masjid Indonesia (DMI) Tambun Selatan, dan MUI Tambun Selatan.
“Kami sangat berterima kasih sekaligus mengapresiasi atas turut andilnya berbagai pihak dalam mewujudkan kesrpakatan ini ,” kata Marketing & Public Relation Manager Grand Wisata Hans Lubis dalam siaran pers, Sabtu.
Sesuai dengan yang disampaikan sebelumnya, PAP selama ini tidak pernah melarang warga untuk melakukan ibadah.
"Kami berupaya untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik terutama untuk kegiatan-kegiatan yang memang menjadi kebutuhan warga Grand Wisata, salah satunya kegiatan ibadah,” tegas Hans.
Lebih jauh, di menjelaskan ke depannya PAP sangat berharap tetap bisa menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh masyarakat terutama warga Grand Wisata terkait dengan hal apa pun.
"Kami memiliki wadah dalam berkomunikasi yang sudah ada selama ini yaitu sebuah forum komunikasi antarwarga dan pengelola dalam hal ini Estate Management, yang mana sudah berjalan dengan sangat baik dan bersinergi, melalui forum itu juga semua hal dapat dikomunikasikan untuk kebaikan bersama,” katanya menambahkan.
Dalam kesempatan berbeda, Wasekjen MUI Bidang Hukum dan HAM Ikhsan Abdullah bersyukur kisruh pembangunan musala Al Muhajirin di Klaster Water Garden Grand Wisata Tambun Bekasi, Jawa Barat berujung damai.
Ikhsan mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak yang telah mendorong perdamaian pada kasus tersebut.