Green Jadi Tumbal Kemenangan Spurs
jpnn.com - SAN ANTONIO – Laju San Antonio Spurs belum terbendung. Finalis NBA musim lalu itu meraih kemenangan ke-15 secara berturut-turut usai menundukkan tamunya, Denver Nuggets dalam lanjutan laga NBA, Rabu (26/3) malam waktu setempat atau Kamis pagi WIB.
Pasukan Gregg Popovich dikejutkan dengan kebangkitan Nuggets yang mampu memangkas selisih 24 poin di babak kedua. Namun mental para pemain Spurs yang didominasi pebasket veteran kaya pengalaman, membuat mereka tetap mampu mempertahankan keunggulan dan menang 108-103 atas Nuggets.
Tim Duncan keluar sebagai pemain terbaik dengan raihan 29 poin, 13 rebound, dan lima assist disusul Dany Green yang mencetak 16 poin. Tiago Splitter, Tony Parker, dan Manu Ginobili masing-masing menyumbang sepuluh poin untuk Spurs yang masih tercatat tim dengan statistik menang kalah terbaik musim ini dengan 55-16.
“Mereka (Nuggets) membuat laga ini sangat kompetitif,” puji Parker soal kebangkitan lawannya di babak kedua seperti dilansir ESPN. “Mereka bermain dengan banyak energi sementara kami sering gagal dalam hal-hal sepele, seperti lay up yang mudah, dan itu memberi mereka ruang untuk bangkit. Ini terjadi beberapa kali, kami tak mungkin mengalahkan setiap lawan dengan selisih 20,” imbuh Parker.
Sayang, kemenangan Spurs memakan korban. Green yang tampil gemilang di babak pertama, harus keluar lapangan di awal babak kedua karena cedera kaki. Kondisinya masih belum diketahui, yang jelas ia harus mengenakan alat khusus pada kakinya untuk menghindari cedera yang lebih serius.
“Secara tiba-tiba ia tak bisa berjalan,” keluh pelatih kepala Spurs, Gregg Popovich. “Ada masalah yang ia alami di bagian bawah kakinya. Kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, tapi saya menduga ia mengalami cedera plantar fasciitis atau semacamnya,” lanjut Popovich.
Sementara itu, pelatih kepala Nuggets, Darrel Arthur mengaku sangat kecewa dengan kekalahan yang dialami timnya. Ia menyalahkan performa buruk anak asuhnya di babak pertama, yang membuat semua usaha untuk mengejar di dua kuarter terakhir akhrinya jadi sia-sia.
“Kami dipermalukan di babak pertama. Saya sangat kecewa dan telah mengungkapkan hal ini secara langsung kepada beberapa pemain di ruang ganti usai laga,” ujar Arthur.