Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ground Breaking 91 Mega Proyek Senilai Rp 461 T

Selasa, 27 Desember 2011 – 07:37 WIB
Ground Breaking 91 Mega Proyek Senilai Rp 461 T - JPNN.COM

jpnn.com - Masterplan atau Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (MP3EI) sudah genap tujuh bulan, sejak dilaunching oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 27 Mei 2011 lalu. Seberapa cepat lompatan dari konsep yang disusun Menko Perekonomian Hatta Rajasa ini sampai penghujung tahun 2011 ini?

HATTA RAJASA rupanya paling antusias membicarakan MP3EI yang dia susun setahun lebih, dan melibatkan semua potensi ekonomi di negeri ini. “Masih on the track, bahkan lebih cepat dari yang saya duga. Enam koridor ekonomi di enam kawasan itu dipimpin oleh enam pokja (kelompok kerja, Red) yang terus berproses dan semakin kelihatan actions-nya,” ucap Hatta Rajasa yang juga Ketua DPP PAN itu.

Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani menyebut MP3EI masih fokus mengidentifikasi dan menyelesaikan hambatan-hambatan, seperti peraturan perundang-undangan dan hambatan birokrasi. “Sampai akhir tahun ini, boleh dibilang sukses. Beberapa koridor malah sudah naik satu level, pada tahap groundbreaking atau peletakan batu pertama,” ucap Aviliani.

Misalnya soal UU Pengadaan Tanah untuk pembangunan yang sudah disahkan oleh DPR RI, 16 Desember 2011 lalu. UU ini sudah bertahun-tahun ditunggu pemerintah dan kalangan usaha. Tanpa UU ini banyak proyek infrastruktur terhambat karena pembebasan lahan dan berlarut-larut. ”Harapannya, setelah undang-undang ini ada, pembangunan infrastruktur jadi lebih cepat. Sebab ada kepastian hukum dalam pembebasan lahan,” kata anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN) ini.

:TERKAIT Peraturan lainnya yang mengganjal akan segera diperbaiki, Peraturan Presiden No 54/2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Selama ini penyerapan anggaran pemerintah sangat lamban dan menumpuk di akhir tahun. Desember 2011 ini, dana pemerintah yang mengendap di rekening Bank Indonesia sekitar Rp 200 T. Ini membuat daya dorong APBN terhadap pertumbuhan ekonomi tidak maksimal. Padahal APBN harus dibelanjakan tepat waktu dan tepat sasaran. Dengan revisi Perpres 54/2010, diharapkan serapan anggaran lebih cepat dan lebih transparan.

Aviliani mengakui, proyek MP3EI sepanjang 2011 ini sudah kelihatan. Menurut data Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), sudah 91 proyek utama dan infrastruktur diresmikan. Total nilai proyeknya Rp 461,6 triliun. Sedangkan proyek yang akan di-groundbreaking pada Januari-Desember 2012 sebanyak 73 proyek utama dengan nilai Rp 359,1 triliun.

Tapi Aviliani mengingatkan, proyek yang sudah diresmikan itu harus tetap dipantau secara ketat agar kemajuan pembangunannya berkelanjutan. Sehingga penyelesaiannya bisa cepat. ”Jangan setelah di-groundbreaking terus ditinggalkan. KP3EI harus terus melakukan monitoring,” kata ekonom cantik ini.

Dia juga berharap agar program MP3EI di 2012 segera menggarap proyek-proyek yang memiliki dampak langsung terhadap masyarakat. Salah satunya mulai menggarap proyek pembangunan jalan tol Trans-Jawa dan lintasan kereta api rel ganda Jakarta-Surabaya.

Masterplan atau Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (MP3EI) sudah genap tujuh bulan, sejak dilaunching oleh Presiden

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close