Gubernur Anies Tidak Akan Lakukan Lockdown
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan tidak melakukan penguncian ('lockdown'), meski kasus Virus Corona (COVID-19) sudah tersebar hampir di seluruh Jakarta.
"Dari data gambar ini sudah bisa dibayangkan hampir di seluruh kecamatan ada kasus sekarang. Jakarta tidak melakukan 'lockdown'," kata Anies setelah menunjukkan gambar sebaran COVID-19 di DKI Jakarta pada konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Jumat (13/3).
Berdasarkan gambar tersebut, terlihat ada 17 pasien positif COVID-19 yang tersebar di beberapa kecamatan yakni Tanjung Priok (dua), Kelapa Gading (dua), Kramat Jati (satu), Pancoran (satu), Cilandak (satu), Mampang Prapatan (dua), Kebayoran Baru (satu), Kebayoran Lama (dua), Kebon Jeruk (satu), Kembangan (satu), Cengkareng (dua) dan Penjaringan (satu), sementara yang masih menunggu hasil tersebar di hampir seluruh kecamatan Jakarta.
Karena hal tersebut juga, Anies mulai melakukan yang biasa disebut sebagai "Social Distancing Major" atau penjajaran sosial sebagai tindakan pengendalian infeksi nonfarmasi tertentu untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit yang sangat menular dengan meminimkan kontak langsung antar manusia.
"Namun ini makin efektif bila kita mengetahui di mana saja orang-orang yang terkonfirmasi positif COVID-19," kata Anies.
Langkah-langkahnya, kata Anies, pemerintah daerah meminta seluruh masyarakat Jakarta untuk memprioritaskan kegiatan di rumah dan pemukiman sekitar, lalu mengurangi kegiatan di tempat-tempat yang ramai, membatasi interaksi dengan kerumunan, orang-orang banyak dan sebisa mungkin berkegiatan secara lebih terbatas.
"Ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan terburuk penularan," ucap Anies.
Namun, Anies mengatakan imbauan tersebut dikecualikan bagi mereka yang memiliki kegiatan penting dan mendesak seperti belanja kebutuhan pokok, pemeriksaan medis, atau pemenuhan kebutuhan-kebutuhan penting lainnya.