Gubernur NTB Siap Memerangi Perusak Hutan
jpnn.com, SUMBAWA - Kerusakan hutan menjadi ancaman serius bagi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kerusakan sudah pada level kritis, sebab hampir semua hutan digunduli pelaku illegal logging (pembakalan liar). Banjir besar di Lombok dan Sumbawa sudah jadi bukti.
Gubernur NTB H Zulkieflimansyah menyatakan perang terhadap oknum yang merusak hutan. Perang melawan perusak hutan itu akan menjadi gerakan bersama hingga tingkat desa.
“Harus konkret bukan sekadar wacana tetapi betul-betul disosialisasikan pada RT, desa dan kecamatan," tegas Zul saat penanaman pohon dalam Kemah Bhakti Konservasi di Sampar Jiwat, Desa Ongko Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa, NTB, Sabtu (5/1).
Menurutnya, sosialisasi dan pendekatan sangat dibutuhkan karena pembalakan liar terjadi bukan saja karena kesengajaan. Bisa jadi karena masyarakat tidak paham aturan.
“Dianggap tanah ini datang dari Yang Maha Kuasa, bisa dimiliki seenaknya sehingga untuk kelangsungan hidupnya sendiri,” ujar gubernur yang akrab disapa Bang Zul itu seperti dilansir Lombok Pos (Jawa Pos Group).
Lahan gundul yang menjadi penyebab banjir merupakan lahan milik negara. Lahan itu selama ini dialihfungsikan untuk bercocok tanam. Menebang pohon di hutan atau di lereng gunung, terutama di daerah tangkapan air secara tidak terkendali akan mengundang bencana banjir bandang. Selain itu, bisa juga mengakibatkan mata air, danau dan sungai menjadi kering.
Kondisi seperti ini sangat tidak menguntungkan bagi pertanian di pedesaan. Lahan gundul juga bisa mengakibatkan tanah longsor. Akar pohon juga mengikat butir-butir tanah sehingga dapat mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor.
Atas dasar itu, Zul mengajak masyarakat ikut menyukseskan program dari pemerintah daerah melakukan penanaman pohon kembali pada lahan-lahan yang gundul. Peran masyarakat sangat penting untuk menghijaukan kembali hutan yang gundul. "Ini merupakan salah satu cara agar kita terhindar dari bencana," katanya.