Gulai Cham
Oleh Dahlan IskanSenin, 20 Mei 2019 – 04:05 WIB
Sehabis salat maghrib saya bergegas balik ke hotel. Ada acara yang harus saya penuhi. Orang Cham tadi mengejar saya: harus ikut makan bersama.
Saya tetap pamitan. Ia tampak kecewa. Lalu lari ke arah dapur. Mengambil makanan. Agar saya membawanya. Saya cium aromanya: nasi dan gulai kambing.(***)