Gunakan Bahasa Daerah, Bantu Hemat Anggaran Negara
Senin, 18 Januari 2010 – 02:00 WIB
Interaksi antara developer dan member seperti ini jarang terjadi pada situs pertemanan lain. Menurut Sanny, tanpa dibayar sepeser pun, para Fupeis terus membantu mengembangkan Fupei. Apalagi, pertemanan yang dilakukan para member tidak hanya dilakukan di dunia maya. Pertemanan itu juga dilanjutkan dengan pertemuan antar-Fupeis. "Kalau Fupeis gathering (berkumpul), kami juga ikut. Tidak sebagai developer, tapi sebagai member biasa," jelasnya.
Selama lebih dari lima tahun dikembangkan, banyak pula cerita mewarnai Fupei. Menurut Sanny, ada sejumlah Fupeis yang akhirnya berjodoh dan menikah. Salah satu yang cukup spesial adalah seorang mahasiswa Indonesia di Belanda yang akhirnya berjodoh dengan mahasiswi Indonesia di Kanada. Mulai perkenalan, pernyataan saling suka, semua terekam dalam Fupei.
"Jadi, mereka bisa ketemu karena Fupei," ujarnya bangga. Penghargaan terhadap Fupei dari member juga muncul. Dalam sebuah kesempatan, ada seorang member memasang foto, tengah menancapkan bendera Fupei di puncak Everest, Nepal.