Gunakan Model Prediktif, Indikator Sebut Pilpres 2024 Akan Satu Putaran
Hasilnya, profil pemilih undecided tidak mengerucut kepada salah satu pasangan calon tertentu.
“Sikap itu tidak mengerucut kepada basis calon pasangan tertentu. Jadi profil pemilih mas Anies, Prabowo, dan Ganjar ada dalam profil yang belum menentukan pilihan. (artinya) kalau kita lihat ada juga pemilih Pak Prabowo yang menyembunyikan pilihan,” jelasnya.
“Sebelumnya di 2019 itu yang menyembunyikan pilihan adalah pendukung penantang, yaitu Prabowo Sandi. Hari ini kita tidak menemukan bukti itu, yang mengatakan pendukung Mas Anies saja yang menyembunyikan pilihan,” jelasnya.
Dengan hasil model prediktif tersebut, Burhanuddin Muhtadi menyebut bahwa hasil 54 persen tersebut signifikan dalam menentukan pemenang Pilpres pada tanggal 14 Februari nanti.
“Dan dengan kisaran model prediktif (Prabowo Gibran) 54 persen, saya harus mengatakan game over. Kita sudah tahu capres yang akan terpilih pada hari Rabu nanti. Sebesar 54 persen itu signifikan secara statistik, karena lower estimate dengan model prediktif, sejelek-jeleknya Pak Prabowo dapat 51,6 persen,” tutur Burhan.
Indikator Politik Indonesia pada hari ini, Jumat (9/2/2024) merilis hasil survei terbaru mereka yang dilaksanakan pada tanggal 28 Januari - 4 Februari 2024. Survei ini dilaksanakan dengan metode tatap muka dengan melibatkan 1.200 responden basis dan over-sampling di wilayah tertentu hingga mencapai 5.500 responden. Margin of Errors di kisaran 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasilnya, pasangan Prabowo Gibran berhasil melewati batas ambang kemenangan satu putaran dengan elektabilitas 51,8 persen, diikuti dengan pasangan Anies Muhaimin yang memiliki elektabilitas 24,1 persen dan Ganjar Mahfud dengan elektabilitas 19,6 persen. Sementara pemilih yang menyatakan Tidak Tahu/Tidak Menjawab/Rahasia sebanyak 4,5 persen.(ray/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?