Gunakan Wayang untuk Permudah Belajar Bahasa Inggris
jpnn.com - Nuke Lismarini guru Bahasa Inggris di SMPN 2 Dlanggu, Mojokerto, mempunyai cara tersendiri agar mata pelajaran bahasa Inggris mudah dipelajari dan dipahami siswa di kelasnya.
Ide Nuke sangat sederhana. Dia memilih wayang sebagai medium untuk belajar bahasa melalui storytelling. Namun, jangan membayangkan wayang yang terbuat dari kulit kerbau. Wayang ini unik, bahannya dari peralatan yang mudah diperoleh di sekitar rumah siswa.
Jika orang lain sering menggunakan boneka untuk mendongeng karena bentuk wajahnya sudah sesuai dengan karakter cerita, maka tidak bagi Nuke. Untuk membeli boneka, siswa harus pergi ke Kota Mojokerto yang jaraknya cukup jauh dari Kecamatan Dlanggu.
Tidak ingin mempersulit siswa, akhirnya Nuke memutuskan agar 32 siswa di kelasnya membuat wayang sendiri. “Cukup menggunakan kertas, lidi, dan spidol warna-warni,” ujar Nuke.
Asyiknya, siswa dapat menggambar karakter cerita sesuai keinginan mereka di lembar kertas yang sudah digunting. Siswa tinggal mewarnai dan menghias guntingan kertas tersebut sehingga menunjukkan jenis kelamin, usia, dan paras wajahnya. Apakah itu perempuan atau laki-laki, tua atau muda, berwajah cantik atau jelek.
Ketika karakternya jelek rupa, siswa tinggal membubuhkan bintik-bintik pada bagian pipi gambar yang sudah dibuat. Setelah dihias sedemikian rupa dengan spidol, kertas tinggal ditempel pada sebatang lidi. Jadilah wayang kertas itu.
Storytelling merupakan keterampilan yang harus dikuasai siswa SMP. Tujuannya agar siswa mampu mendongeng dalam bahasa Inggris. Hambatannya, siswa mengalami kesulitan jika disuruh menghapalkan kosakata bahasa Inggris. Antara pelafalan dan pemahaman makna kata serta cara penyampaiannya dalam bentuk tulisan kurang sesuai.
Maka, dalam unit pembelajaran narrative text, Nuke mengubah teks bacaan menjadi naskah cerita yang bisa dituturkan melalui dongeng. “Siswa mengenal dan mengerti makna kata dengan baik berkat adanya alur cerita,” ungkap Nuke.