Gunung Rinjani Meriri, Siap Menyambut Kembali Jejak Kaki Para Pendaki
jpnn.com, SEMBALUN - Taman Nasional Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat saat ini sedang berbenah untuk memberikan pelayanan lebih baik lagi di 2020.
Upaya membenah ini dilakukan sejak gempa tektonik yang menimpa Lombok pada Juli 2018 lalu. Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang berada di bawah koordinasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu berbenah untuk membangkitkan lagi gairah wisata alam dan perekonomian warga setempat.
Budi Soesmardi, Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNGR menyebut upaya berbenah itu dengan istilah Rinjani Meriri.
Meriri dalam bahasa daerah setempat artinya menata dan memperbaiki. Salah satu yang dibenah adalah jalur pendakian menuju puncak Rinjani.
Budi Soesmardi, Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNGR. Foto: Natalia Laurens/JPNN
Hal ini disampaikan Budi saat bersama rombongan jurnalis dan Ditjen PPKL KLHK mengunjungi Kantor Resor Rinjani Sembalun baru-baru ini.
"Pascagempa 2018 ada jalur tidak terkoneksi. Antara jalur Senaru dan Sembalun itu dulunya programnya jalannya dari Sembalun, lalu ke Senaru. Melalui Plawanvan, puncak, danau baru balik lewat Senaru tetapi pascagempa kemarin jalur itu putus karena gempa, menjadi longsor. Jd tidak bisa dilalui. Jadi pendakian itu dibuka per Juni 2019. Sampai di Plawangan saja. Hanya sampai ujung kalderanya saja," tutur Budi.