Guru Honorer di Madrasah Minta jadi CPNS
jpnn.com - JAKARTA--Ribuan guru madrasah berstatus honorer yang tersebar di seluruh wilayah mendesak agar pemerintah mengangkat mereka menjadi CPNS. Desakan ini lantaran mereka merasa sudah mengabdi hingga belasan tahun.
"Guru madrasah yang mengajar di sekolah ibtida'iyah, tsanawiyah, dan aliyah, rata-rata honorer. Hanya 10 persen saja yang berstatus PNS," ungkap Ketua Pengurus Besar PGMI Syamsudin saat audience dengan MenPAN-RB Azwar Abubakar, di Jakarta, Rabu (18/6).
Syamsudin mengaku prihatin dengan nasib guru madrasah yang 90 persennya hanya honorer. Dengan gaji minim, guru madrasah harus meningkatkan kompetensinya.
"Sudah gajinya hanya Rp 100 ribu sampai 200 ribu, mereka harus membeli buku serta belajar untuk meningkatkan kompetensinya. Sayangnya, pemerintah tidak memperhatikan nasib mereka," terangnya.
Meski dirinya sudah menjadi PNS, Syamsudin mengaku akan terus memperjuangkan nasib guru madrasah untuk di-CPNS-kan. Dia juga mempertanyakan pengumuman honorer K2 Kementerian Agama yang belum dilakukan pemerintah.
"Kenapa ditunda-tunda terus, yang lain sudah selesai, honorer K2 Kemenag malah belum. Ada apakah ini," ujarnya.
Mengenai penundaan ini, MenPAN-RB Azwar Abubakar mengatakan, bulan ini akan segera diumumkan karena hasil verval Kemenag baru saja masuk di Panselnas.
"Akan kita lihat lagi hasil verifikasi validasinya. Kalau sudah benar, langsung diumumkan," kata Azwar. (esy/jpnn)