Guru Honorer Lulus Passing Grade PPPK Tulis Surat Terbuka untuk Mas Nadiem, Marah, Sedih, Tersakiti
Kami yang layak diangkat karena telah lulus passing grade harus menangis getir ketika membaca hasil pengumuman “maaf Anda tidak lolos”.
Seleksi ini sungguh ajaib menjadi satu-satunya seleksi yang meloloskan peserta tidak lulus ambang batas. Sejarah akan mencatat keajaiban dunia akan bertambah disumbang oleh negeri ini.
Penjajahan era milenial, berlindung di balik Permen yang jelas-jelas telah dilanggar oleh pemerintah. Peserta seleksi yg lulus passing grade dinyatakan tidak lolos padahal dari 900 ribu peserta hanya 10,1 persen yang dinyatakan lulus passing grade.
Susah payah meraih passing grade, tetapi diabaikan. Dirampas haknya. Empat pilar kebangsaan negeri ini runtuh seketika. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia nyatanya hanya kalimat belaka.
Wahai pemerintah..tidaklah sulit mengangkat kami yang berjumlah 10,1 persen untuk menjadi PPPK sebagai apresiasi kepada guru yang jelas-jelas kompeten.
Soal-soal yang dikeluhkan terlalu sulit oleh mayoritas peserta bisa kami taklukkan.
Passing grade yang dianggap setinggi langit bisa kami capai. Pengabdian pada negeri ini sudah belasan bahkan puluhan tahun, lalu apa lagi? Kenapa harus sesakit ini balasan pengabdian kami?
Jika menempatkan kami di sekolah induk harus membuka formasi baru atau sulit karena tidak ada anggaran, tempatkanlah kami di sisa formasi yang masih ada. Kami bersedia ditempatkan di mana saja sebagai tanda bakti kami pada ibu pertiwi.