Guru Ngaji Terima Insentif dari Gubernur Jateng, Terharu
”Ini memang apresiasi dari pemerintah. Agar ustad bisa profesional membimbing santri. Baru kali ini. Setelah pak Ganjar berpasangan dengan Gus Yasin," katanya.
Hal tersebutlah yang membuatnya terharu. Tidak pernah dalam benaknya bakal menerima bisyaroh dari Pemprov. Meskipun telah tercantum dalam daftar guru ngaji di Kemenag dan sempat menerima kabar sehari sebelum acara via WhatsApp.
Mulanya dia tidak menghiraukan undangan tersebut, sampai akhirnya salah seorang kawannya menyambangi dan mengajak berangkat.
"Lha kami ini siapa sih, cuma guru ngaji. Senang, tapi rasanya gimana gitu, saya terharu," katanya.
Dia bersama 5 ribu guru ngaji Kabupaten Pati menerima insentif sebesar Rp 1,2 juta selama satu tahun. Dibagikan per triwulan.
Menurut Ali, jika dihitung uang sebesar itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya. Namun dia sama sekali tidak mempersoalkan hal itu.
"Bukan persoalan cukup atau tidak cukup. Secara matematis tidak cukup. Tapi kok masih mau memikirkan ustadz-ustadzah yang selama ini teman-teman memang diniati lillahi ta'ala. Diberi bisyaroh alhamdulillah diberi sedikit pasti berkah. Guru-guru ngaji tidak pernah menjadikan uang sebagai tujuan tapi berjuang. Semuanya tetap Alhamdulillah," katanya.
Ganjar mengatakan, pemberian dana itu sebagai bentuk dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah terhadap guru madrasah agar semakin bermutu dan profesional dalam mendidik generasi masa depan.