Guru SMP Dihajar Orang Tua Siswa
jpnn.com - DONGGALA – Rusman (49), guru yang mengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Sindue, Desa Dalaka Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulteng, dianiaya oleh orang tua siswa, Kamis (27/2).
Guru tersebut harus terbaring lesu untuk menahan sakit di Rumah Sakit (RS) Madani Palu.
Pantauan Radar Sulteng (Grup JPNN), Minggu (2/3), di salah satu ruangan RS Madani, tempat salah seorang guru tersebut untuk mendapatkan perawatan medis, kepala bagian belakang korban tampak bencol yang cukup besar.
Rusman, Guru Bahasa Indonesia SMPN 5 Sindue yang menjadi korban penganiayaan itu, mengatakan, awal kronologi terjadinya insiden ini dimulai dari apel pagi, sekitar jam 07.15 pada hari Kamis (27/2) lalu, dimana terdapat 3 orang siswa, yaitu Ikram, Agus dan Aris yang merupakan siswa kelas 9B tidak mau berbaris dengan teman sekelasnya.
Setelah ditegur maka kembali lagi ke barisan kelasnya. Namun saat Rusman memberikan arahan kepada seluruh siswa, tiga orang siswa ini kembali lagi ke barisan kelas 7.
Lantas siswa tersebut diminta maju ke depan di samping tiang bendera. Setelah itu siswa ini diberikan arahan lagi mengenai sikap yang tidak senonoh yang mengganggu temanya pada saat apel pagi. "Setelah ditanyai dengan sikap tersebut, maka ketiga siswa ini hanya menjawab bahwa “tidak kenapa pak?," kata Rusman.
“Dengan jawaban yang tidak sopan tersebut, akhirnya saya mengakui tanpa adanya kontrol kesadaran, saya langsung tempeleng ketiga anak ini dengan menggunakan tangan kiri. Namun, ada salah seorang anak sempat mengeluarkan darah dari bibirnya, tapi darah yang keluar hanya sedikit saja,” ungkapnya.
Guru yang mengaku warga Desa Labuan Toposo ini menambahkan, saat berada di sekolah tersebut, saat menyemprot halaman sekolah dengan menggunakan tangki dengan isi air seberat 15 Kg, seketika muncul orang tua siswa sebanyak 2 orang yakni atas nama Faris dan Hamdan.