Gus Nuril: Tidak Mau Pancasila? Silakan ke Arab atau...
jpnn.com - jpnn.com -DPP PDI Perjuangan menggelar acara religius, Ngaji Kebangsaan, di markas mereka di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (21/1) malam.
Acara ini masih dalam rangkaian hari jadi partai berlogo banteng moncong putih itu. Ngaji Kebangsaan ini dihadiri oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, sejumlah dan tokoh agama seperti KH Nuril Arifin alias Gus Nuril, Romo Benny Susetyo, serta anggota DPR Fraksi PKB Maman Imanulhaq.
Dalam sambutannya, Gus Nuril mengingatkan kembali bahwa Indonesia merupakan negara penganut Pancasila. "Teman sebangsa dan se-Tanah Air, saya diundang Mas Hasto untuk menjadi pembicara. Perlu ada penegasan bahwa negara meresmikan enam agama. Maka sesuai dasar Pancasila, negara harus hadir kepada semua agama," kata dia.
Gus Nuril pun meminta Polri dan TNI menjaga keutuhan NKRI dengan mengamputasi pihak yang tidak mengedepankan Pancasila. Sebab, pihak yang tidak sejalan dengan Pancasila, maka kelompok tersebut rentan memecah belah Indonesia.
"Dan jika tidak diantisipasi akan menghancurkan sendi pembangunan dan sendi kebangsaan yang sudah dikukuhkan oleh para pendiri negara ini. Ini bahaya sekali," jelasnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal ini juga mengaku membawakan ceramah dengan meninjau kondisi negara saat ini. Dia menegaskan, Indonesia saat ini sangat rawan konflik antar-agama karena keberadaan satu kelompok.
"Sudah tidak bisa lagi menoleransi keadaan yang karut marut. Orang dikafirkan, dijelekkan dan dihancurkan martabatnya. Ini sama sekali tidak layak," tegasnya.
Terhadap semua pihak yang tidak menerima Pancasila, Gus Nuril menegaskan untuk angkat kaki dari Indonesia.
"Kalau tidak mau dengan Pancasila, kami persilakan kembali ke Arab atau kembali ke negara-negara lain. Silakan dirikan negara sendiri," tandasnya. (mg4/jpnn)