Gus Yaqut: Masyarakat Jangan Diam Hadapi Kelompok Radikal
Selanjutnya, ujar dia, masalah klaim keagamaan. Saat ini, muncul kelompok mengatasnamakan Islam dan memerangi pihak yang tidak sama dengan mereka.
"Seakan-akan yang tidak seperti mereka bukan Islam dan harus diperangi, dan nonmuslim dibilang kafir. Apa yang mereka lakukan bukan syiar agama. Klaim keagamaan yang sesat ini bisa menjadi ancaman keberagaman Indonesia," tegas Panglima Tertinggi Banser itu.
Masalah berikutnya adalah fenomena kelompok mayoritas yang memilih diam atas situasi ini.
Menurut Gus Yaqut, kelompok mayoritas itu takut bersuara.
"Sebenarnya, sebagai mayoritas kita memiliki kekuatan lebih untuk menghadapi kelompok kecil mengatasnamakan Islam yang justru merongrong NKRI. Saya berharap masyarakat jangan diam menghadapi kelompok-kelompok radikal dan intoleran. Jumlah kita ini besar dibanding mereka," pungkas Gus Yaqut.
Selain Gus Yaqut, beberapa tokoh juga menjadi pembicara dalam seminar itu.
Mereka adalah Guru Besar Teologi UIN Bandung Afif Muhammad da Ketua MUI Babel Zayadi.
Acara yang dibuka wakapolda Babel itu dihadiri ketua DPRD Babel, ketua MUI Babel, kapolresta Pangkal Pinang, NU, Muhammadiyah, OKP, dan mahasiswa se-Babel. (jos/jpnn)