Gusti Randa Ungkap Fakta Kasus Marko Simic: Pegang Tangan, Lantas…
Karena korban merasa tidak aman, dia kembali melapor ke pramugara. Saat itulah, Simic dikenai warning pertama. Artinya masih peringatan. ’’Dalam penerbangan ada tiga warning, kalau Simic melanggar dua kali peringatan, pasti diberikan final warning card,’’ paparnya.
Manajer Persija Jakarta Ardhi Tjahjoko juga sudah diminta menasehati pemainnya itu. Bahkan, sempat ada diskusi antara korban, Simic, dan pramugara pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA0741 tersebut. ’’Akhirnya saling maaf, Simic kembali ke kursinya,’’ jelasnya.
Nah, di sinilah yang jadi permasalahan menurut Gusti. Ada yang mata rantai fakta yang hilang dan akan ditanyakan ketika dirinya berangkat ke Sidney dalam waktu dekat. Tepat sebelum landing, Simic tiba-tiba dikenai final warning card. ’’Simic yang bangun tidur tidak tahu artinya apa itu, akhirnya ok saja tanpa meminta penjelasan,’’ terangnya.
BACA JUGA: Terungkap, Korban Pelecehan Marko Simic Ternyata WNI
Kemudian, final warning card yang berbentuk form bewarna kuning itu membuat polisi bisa naik ke pesawat setelah landing. Langsung memeriksa Simic.
’’Saya tahu kronologi ini setelah bertemu dengan pramugaranya,’’ bebernya. Menurut Gusti, korban berstatus permanent resident di Negeri Kanguru. (rid/ham)