Habib Novel: Boleh Saja Pakai Peci, Tapi Tolong Dong...
jpnn.com, JAKARTA - Keputusan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengubah penampilan dengan mengenakan peci, sukses mengundang tanggapan dari berbagai pihak. Yaa, walaupun komentar mengenai peci Djarot tersebut kebanyakan adalah sindiran.
Sekretaris Dewan Syuro FPI DKI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin menilai, wajar-wajar saja Djarot mengenakan peci.
"Peci kan simbol nasional, bahkan kalau kita melihat petahana (Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok), gubernur terdakwa itu sendiri sudah lama makai kopiah, bahkan makai sorban lagi," kata Novel saat dihubungi, Senin (27/3).
Dikatakannya, banyak juga menteri-menteri yang saat ini sedang ngetrend pakai kopiah. "Termasuk sembilan naga ada yang pakai kopiah keliling pesantren, ada satu ketua partai itu keliling-keliling pakai kopiah, kita gak kaget lagi," kata dia.
Meski begitu Novel menyarankan kepada yang memakai peci, termasuk Djarot, harus bisa menjaga akhlak. Karena peci mengandung makna tentang kearifan, kesantunan, kesopanan dan adat ketimuran.
"Boleh-boleh aja pakai kopiah, itu hak mereka. Apalagi Djarot yang KTP-nya Islam, yang katanya ada hajinya, ya udah silakan aja pakai kopiah. Tapi tolong disesuaikan dengan akhlaknya," kata Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) itu.
"Jadi itu simbol kearifan, kesantunan, kesopanan, simbol ketimuran, ya tolong dong disesuaikan, kalau pakai kopiah sesuaikan dengan akhlak-nya," tukasnya. (ipk/rmol)