Habib Rizieq: Ada yang Mau Menghabisi Saya
Dalam tausiahnya di hadapan jamaah, Habib Rizieq mengutip kisah dialog ulama besar zaman dulu, bernama Ali Zainal Abidin dengan muridnya. Kisah itu menguraikan hakikat berhaji.
Di antaranya adalah ketika jamaah haji mengenakan pakaian ihram, berupa dua lembar kain putih, dengan menanggalkan pakaian keseharian.
“Itu tanda setiap jamaah haji siap meninggalkan semua kemewahan dunia, demi melaksanakan perintah Tuhannya,” tegas Habib.
Demikian pula dengan ritual tahalul, yang ditandai dengan memotong rambut. Itu bahasa isyarat bahwa saat ini kita sanggup memotong rambut, demi melaksanakan perintah Tuhan.
“Maka pada saatnya nanti, Tuhan kita mengharuskan kita memotong leher kita, untuk membela agama kita. Maka kita pun sanggup melakukannya,” kata Habib Rizieq dengan gaya ceramahnya yang memukau itu.
Habib Rizieq memang sudah dikenal sebagai singa podium, yang mampu mengobarkan semangat umat Islam untuk berjihad. Suaranya yang lantang dan merdu, dengan intonasi yang teratur, mampu menyihir semua hadirin.
Habib Rizieq pun mengaku jadi incaran banyak pihak. Habib merasa ada pula yang mencelakakan dirinya.
“Karena itulah saya harus hijrah ke Makkah. Karena jiwa saya terancam,” kata Habib menjelaskan alasannya berdiam di Makkah Al-Mukarramah sekarang ini.